Selain mengungsi di masjid-masjid terdekat, sebagian warga mengungsi ke tempat keluarga masing-masing dan adapula sebagian warga masih bertahan di rumah.
Makassar (ANTARA) - Sebanyak 3.143 warga tercatat telah mengungsi ke sejumlah masjid dan tempat lebih aman akibat dampak banjir yang menggenangi pada sejumlah wilayah rawan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ada ribuan warga diungsikan sementara ke tempat lebih tinggi dan aman akibat dampak banjir karena curah hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari terakhir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Provinsi Sulsel, Ni'mal Lahamang di Makassar, Rabu.

Selain mengungsi di masjid-masjid terdekat, sebagian warga mengungsi ke tempat keluarga masing-masing dan adapula sebagian warga masih bertahan di rumah.

"Dampak kerusakan masih dilaporkan nihil. Upaya telah dilakukan yakni asesment dan proses evakuasi bagi warga yang terdampak untuk dapat mengungsi ke tempat lebih aman. Kebutuhan pengungsi bahan makanan juga obat-obatan," tambahnya.
Baca juga: Cuaca ekstrem, ratusan rumah di Makassar direndam banjir

Data BPBD sementara yang masuk, jumlah korban terdampak seperti titik banjir Kompleks Kodam III, Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, tercatat 1.264 jiwa. Kemudian, di Perumahan BTP Blok AF, Kelurahan Katimbang sebanyak 400 Kepala Keluarga (KK), Kecamatan Tamalanrea, dan perumahan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat masih didata.

Untuk wilayah Kecamatan Biringkanaya, jumlah pengungsi sebanyak 448 jiwa. Lokasi pengungsian di Masjid Grand Rahmani sebanyak 207 orang, di perumahan Grand Mutiara Paccerakang, 26 orang. Selanjutnya di Masjid Maryam Bin Imran BTP AF, 75 orang.

Di Masjid Ummu Abdurahman Kompleks NHP 30 orang, dan Masjid At Tauhid BTP Blok AC kesatuan, RT 08 RW 05 sebanyak 150 orang. Pengungsi tersebut anak-anak, balita, orang dewasa dan lansia.

Titik lokasi banjir lainnya di Perumahan Nasional (Perumnas) Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala berdasarkan data BPBD Kota Makassar, tercatat korban terdampak sebanyak 494 KK dengan total 1.879 jiwa
Baca juga: 10 korban banjir bandang Luwu Utara belum ditemukan, sebut Basarnas

Genangan air setinggi antara 50 centimeter hingga 100 centimeter masih mengepung empat RW dan 21 RT di lokasi Perumnas itu. Titik pengungsian berada di Masjid Al Muttaqin sebanyak 35 KK dengan 150 jiwa. Selanjutnya di Posyandu Anyelir jalan Manggala dalam XII sebanyak 10 KK dengan 35 jiwa.

Posko Garuda, jalan Nipa-nipa lama, Masjid Ubay Nin Kaab Perumahan Ihkwan sebanyak 40 KK dengan 82 jiwa. Masjid Al- Mubarraqah Kompleks Bambu-bambu sebanyak 45 KK dengan 163 jiwa. Di Masjid Jabal Nur, jalan Biola 13, Blok 10, sebanyak 38 KK dengan 170 jiwa. Dan Pondok Pesantren DDI Abrad jalan kompleks Pemda sebanyak 26 KK dengan 111 jiwa.

Jumlah pengungsi sementara akibat dampak banjir tercatat 1.342 KK dengan jumlah total 3.143 jiwa. BPBD dan Dinas Sosial juga telah mendirikan posko serta dapur umum di lokasi bencana banjir.

"Ada sebagian warga hari ini mulai pulang ke rumahnya membersihkan karena air berangsur-angsur surut, tapi tetap kembali ke pengungsian untuk antisipasi air kembali naik. Kami disini membutuhkan makanan siap makan, popok bayi, dan obat-obatan. Sudah ada tadi bantuan datang," tutur Ketua RT/RW 04/008, Johansa, di Masjid setempat, Blok 8 Perumnas Antang, Makassar.
Baca juga: Korban jiwa banjir Luwu Utara bertambah jadi 36 orang

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020