Pameran ini digelar untuk membangkitkan kembali UMKM kita. Di sini kami tidak mengejar omzet ataupun target penjualan, semangatnya adalah berpameran.
Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali menggelar Pameran UMKM Bali Bangkit selama 4-31 Desember 2020 untuk menggeliatkan kembali usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) daerah setempat di tengah pandemi COVID-19.

"Pameran ini digelar untuk membangkitkan kembali UMKM kita. Di sini kami tidak mengejar omzet ataupun target penjualan, semangatnya adalah berpameran," kata Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster dalam pembukaan Pameran UMKM Bali Bangkit di Taman Budaya Denpasar, Jumat (4/12) malam.

Menurut dia, keberadaan UMKM memegang peran penting dan strategis dalam menjaga perputaran perekonomian Bali. Namun, terkena dampak yang signifikan karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Perluas pasar, UMKM disarankan miliki situs web bisnis

"Untuk itu perlu disediakan ruang dan kesempatan bagi UMKM dalam upaya menampilkan karya-karya terbaik mereka melalui pelaksanaan pameran," ucap istri Gubernur Bali itu,

Dalam pelaksanaan pameran, ujar Putri Koster, protokol kesehatan diterapkan dengan ketat. Untuk menghindari terjadinya kerumunan, pembayaran juga dilakukan melalui aplikasi QRIS BPD Bali.

Selain itu, dalam kegiatan pameran yang merupakan kolaborasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, Dekranasda Bali dan PT Bank BPD Bali itu juga dilakukan secara daring melalui aplikasi market place Balimall.id.

"UMKM kami dorong untuk mengarah ke pasar digital sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada. Bali pun memiliki banyak sekali produk kerajinan yang berkelas, yang kualitasnya sangat bagus dan limited edition," ucapnya.

Baca juga: Pengamat: Kemudahan UMKM dari UU Ciptaker bisa bangkitkan perekonomian

Putri Koster berharap para perajin di tengah inovasi serta kreasi yang dilakukan tetap menjaga kelestarian warisan nenek moyang. Jangan sampai karena mengejar target, lupa akan kewajiban untuk melestarikan apa yang sudah diwariskan para leluhur.

"Di samping itu, saat ini banyak beredar di pasaran produk kerajinan tenun yang menyerupai produk kerajinan Bali, tetapi tidak dikerjakan di Bali. Di mana hal ini berdampak pada hilangnya kesempatan kerja bagi penenun asli Bali yang nantinya dapat berimbas pada hilangnya tradisi yang kita miliki," katanya.

Untuk itu, perlu sinergitas bersama guna mendukung keberadaan UMKM agar bisa segera bangkit kembali dan melanjutkan warisan tradisi yang kita miliki.

Pameran UMKM Bali Bangkit akan dilaksanakan secara hybrid (online dan offline), dibagi dalam dua tahap pelaksanaan yaitu dari tanggal 4-17 Desember yang diikuti 10 UMKM kuliner dan 88 UMKM perajin bertempat di Taman Budaya (Art Center) Denpasar.

Untuk tahap kedua pada 18-31 Desember 2020 yang diikuti 10 UMKM kuliner dan 83 UMKM perajin.

"Masyarakat dapat berkunjung dan berbelanja langsung produk UMKM dengan kualitas tinggi dan harga kompetitif dengan datang langsung ke lokasi pameran ataupun bisa melalui market place Balimall.id," ucap Putri Koster.

Pembukaan Pameran UMKM Bali Bangkit turut dimeriahkan dengan penampilan peragaan busana yang dibawakan oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali serta peluncuran penggunaan e-ticketing QRIS BPD Bali pada Taman Budaya Denpasar.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020