Parit Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat mengunggulkan tujuh komoditi pertanian untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

"Tujuh komoditi unggulan itu yaitu padi, jambu biji merah, Durian Kunik Tandikek, Durian Talantam Kayu Tanam, Kelapa dalam, pinang wangi dan kakao," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Padang Pariaman, Yurisman di Parit Malintang, Jumat.

Ia menjelaskan untuk tanaman padi, Padang Pariaman menghasilkan benih sendiri dengan brand Padi Putiah Papanai. Benih ini sendiri sudah dilepas Kementerian Pertanian pada 2018 yang pusatnya di Kecamatan Batang Anai dan Lubuk Alung.

Kemudian ada jambu biji merah yang sejak 2013 sudah tersertifikasi Kementerian Pertanian dengan nama Piraweh Ampalu. Jambu biji merah juga dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Lalu ada Durian Kunik Tandikek yang pusatnya di nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan. Durian ini dikenal dengan dagingnya yang tebal dan terus dikembangkan pembibitannya untuk dijual kembali.

Tanaman unggulan selanjutnya, Durian Talantam Kayu Tanam dengan warna agak kekuning-kuningan dan rasa yang legit. Pusatnya di nagari 2X11 enam lingkung dan varietas unggulan ini sudah tercatat di Kementerian Pertanian sejak 2019.

Kemudian ada kelapa dalam. Padang Pariaman sebagai penghasil kelapa terbaik di Sumbar dengan blok penghasil tinggi kelapa di nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago dan nagari Sikucur, Kecamatan V Koto Kampung Dalam.

Lalu ada pinang wangi, satu-satunya pinang yang ada di Indonesia yang ada di Padang Pariaman. Dengan potensi bibit mencapai 56.000 hingga 70.000 bibit. Pinang wangi sudah menyebar ke seluruh Indonesia, terutama Sumatera.

Komoditi unggul ketujuh yaitu kakao yang ada di daerah Utara Padang Pariaman di Kecamatan V Koto Kampung Dalam dan Sungai Garingging. Pihaknya juga mempunyai kebun bibit kakao yang dibuat masyarakat maupun dibina pemerintah.

Hingga sekarang sudah ada pabrik coklat di Malibou Anai dengan berbagai macam produk turunan berbentuk bubuk, permen, lemak coklat dan lainnya.***1***

 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020