Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada gelombang tinggi hingga 4 meter yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 30 November hingga 2 Desember 2020.

Berdasarkan keterangan pers dari BMKG yang diperoleh ANTARA, di Jakarta, Senin menyebutkan, terdapat pola tekanan rendah 1009 hPa di Samudra Hindia barat Aceh dan 1008 hPa di Laut Natuna utara bagian timur dan Samudra Pasifik timur Filipina.

BMKG menyebutkan bahwa pola angin di wilayah Indonesia umumnya bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan berkisar 5 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Lampung, Selat Sunda, perairan utara Banten dan Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan Tengah, dan perairan utara Biak. Kondisi tersebut mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Kondisi itu mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano hingga Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Bali - Lombok hingga Alas bagian selatan dan perairan selatan Lombok hingga Sumbawa.

Kemudian peningkatan gelombang juga berpotensi terjadi di Selat Sape bagian selatan, Perairan selatan Sumbawa hingga Pulau Sawu, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan Kupang hingga Pulau Rotte, Samudra Hindia selatan Pulau Sumba hingga Pulau Rotte, Perairan Kep. Anambas, Perairan selatan Kepulauan Natuna, Perairan Kepulauan Subi hingga Serasan, Laut Natuna, Laut Jawa,

Lalu, juga di Perairan selatan Kalimantan tengah, Selat Makassar, Laut Flores, Perairan selatan Kalimantan Tengah, Selat Makassar, Laut Flores, Perairan Kepulauan Selayar hingga Kepulauan Sabalana, Perairan Bitung hingga Kepulauan Sitaro, Perairan Kepulauan Sangihe, Laut Maluku, Teluk Tomini, Laut Sulawesi, Laut Halmahera, perairan barat dan timur Kepulauan Halmahera, perairan utara Papua barat hingga Papua dan Samudra Pasifik utara Papua barat hingga Papua.

Selain itu, gelombang yang lebih tinggi sekitar 2,50 - 4 meter juga berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, di antaranya adalah Laut Natuna utara, perairan utara Kepulauan Natuna, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa hingga Bali, Samudra Hindia selatan Jawa hingga Lombok, Perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Kepulauan Halmahera dan Samudra Pasifik utara Halmahera.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m, kapal feri dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Kemudian, BMKG juga meminta kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca juga: BMKG ingatkan potensi gelombang capai 5 meter di perairan Aceh

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia

Baca juga: BMKG: Gelombang laut selatan Jabar-DIY capai 6 meter

Pewarta: Katriana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020