Makassar (ANTARA) - Perkembangan pengendalian penanganan COVID-19 di Sulawesi Selatan menunjukkan kemunduran, hal ini ditandai dengan penurunan angka kesembuhan COVID-19.

Berdasarkan data yang diterima di Makassar, Jumat, angka kesembuhan pasien COVID-19 Sulsel mulai menurun dari 90,1 persen (10/11) menjadi 89,7 persen (12/11) dalam dua hari terakhir.

"Secara umum kesembuhan ada penurunan angka kesembuhan yang sebelumnya telah menyentuh angka 90 persen kini menurun lagi di angka 89 persen, jadi turun memang," ungkap Ketua Tim Konsultan Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin.

Menurut Ridwan, program Trisula Sulsel yang terdiri dari tracing, testing dan Edukasi tampak mulai kendor. Hal ini ditengarai kemungkinan adanya anggapan aman dari masyarakat karena kasus COVID-19 mulai melandai sejak dua pekan terakhir di Sulsel.

Baca juga: Pakar Epideomologi: Waspadai ekor pandemi COVID-19 di Sulsel

Baca juga: Lima kabupaten di Sulsel beralih ke zona kuning


"Sepertinya ada kecenderungan program Trisula mulai kendor lagi, dan kembali penggunaan Tempat Tidur ICU berada di angka 14 persen," kata Guru Besar FKM Universitas Hasanuddin tersebut.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Sulsel per 13 Nopember, terdapat penambahan kasus COVID-19 sebanyak 26 orang dari total 350 spesimen pemeriksaan PCR. Sedangkan jumlah pasien sembuh sebanyak 28 orang.

Penambahan kasus COVID-19 di Sulsel tampak meningkat pesat pada 11 November yakni 168 kasus dari total 497 spesimen yang melalui pemeriksaan PCR.

"Masyarakat jangan abai dengan kasus yang melandai, bahkan seolah-olah menganggap COVID-19 sudah tidak ada. Protokol kesehatan harus tetap dilakukan, penggunaan masker, jaga jarak dan mencuci tangan," urai Prof Ridwan.*

Baca juga: Dana PEN melalui BRI terdistribusi ke 432 rekening di Sulsel

Baca juga: PBSI Sulsel fokus latih wasit soal aturan pertandingan saat pandemi

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020