Bangkalan (ANTARA) - Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terus menurun dan hingga kini tinggal 10 orang yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

Menurut Direktur RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan dr Nunuk Kristiani, kondisi pasien yang sedang dalam perawatan itu berbeda-beda, mulai dari ringan, sedang hingga berat.

"Ada 10 pasien, dua orang dalam perawatan serius. Sedangkan sisanya sudah membaik," kata Nunuk di Bangkalan, Selasa.

Sebelumnya, jumlah warga Bangkalan yang dinyatakan positif dan menjalani perawatan di rumah sakit ini, mencapai 20 orang lebih, termasuk pasien positif COVID-19 yang menjalani perawatan di sejumlah lokasi lainnya.

Baca juga: Kementan berangkatkan 19 kontainer briket arang ke tiga negara

Baca juga: Pemkab Bangkalan bantu modal UMKM terdampak COVID-19


"Alhamdulillah saat ini semakin berkurang, dan kami berharap, warga yang positif tidak bertambah lagi," katanya.

Kabupaten Bangkalan termasuk kabupaten dengan jumlah warga yang dinyatakan positif COVID-19 terbanyak kedua di Pulau Madura, setelah Kabupaten Sumenep.

Berdasarkan data tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Jatim, hingga 9 November 2020, total jumlah warga Bangkalan yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 sebanyak 646 orang, lebih rendah dari jumlah pasien positif di Kabupaten Sumenep yang mencapai 662 orang.

Terbanyak ketiga adalah Kabupaten Pamekasan, yakni 370 orang, dan yang paling sedikit ialah Kabupaten Sampang sebanyak 301 orang.

Sebelumnya, Kabupaten Bangkalan tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah penderita COVID-19 terbanyak di Pulau Madura.

Namun, berkat upaya serius Pemkab dan Satgas COVID-19 setempat dalam berupaya mencegah penyebaran virus corona itu, Bangkalan berhasil menggeser posisi dari urutan pertama di Pulau Madura menjadi urutan kedua.

Bahkan, kini status Kabupaten Bangkalan sudah termasuk dalam status kabupaten dengan penyebaran COVID-19 berisiko rendah atau zona kuning. Sementara Sumenep justru masuk dalam status kabupaten dengan penyebaran COVID-19 berisiko tinggi atau zona merah.

Berbagai upaya terus dilakukan pemkab dan Satgas COVID-19 guna mencegah penyebaran COVID-19 di kabupaten paling barang Pulau Madura ini. Antara lain dengan menggencarkan operasi penegakan disiplin protokol kesehatan dan meningkatkan penyuluhan kepada warga.

Pemkab dan Satgas COVID-19 Bangkalan juga melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dan organisasi sosial untuk membantu menyampaikan sosialisasi dan menegakkan disiplin protokol kesehatan.

"Sebab dengan cara melibatkan semua elemen masyarakat, kami yakin, pandemi COVID-19 di Bangkalan ini bisa ditekan," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron.*

Baca juga: Sejumlah 37 pasien positif COVID-19 di Bangkalan sembuh

Baca juga: Pasien positif COVID-19 melarikan diri di Bangkalan

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020