Jakarta (ANTARA) - Komunitas pencinta sepeda Bike To Work menyosialisasikan sepeda sebagai transportasi utama.

"Bekerjasama dengan Kemenhub khusus ya Dirjen Hubdat, Juga ITDP, DTKJ, Greenpeace, RSA(Road safety Association) dan Kopeka (Koalisi Pejalan Kaki),"  kata pengurus Bike To Work, Qornus saat dihubungi ANTARA di Jakarta pada Selasa.

Qomus mengatakan meningkatnya minat masyarakat kepada sepeda akhir-akhir ini akan berdampak baik dan akan memiliki kelangsungan yang panjang.

"Semoga tidak hanya menjadi tren sesaat tapi dijadikan sebagai gaya hidup untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan sadar bahwa penting nya berolahraga menjadi bagian dari hidup kita," kata dia.

Kendati demikian, para pengguna sepeda yang saat ini semakin banyak masih kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk memberikan rasa aman di jalan.

"Masih jauh dari harapan, sesuai dengan yang sedang kita advokasi sekarang ini, Hak Rasa Aman Bersepeda di Jalan Raya," kata dia.

Meski sudah mendapat jalur khusus bagi pengguna sepeda di beberapa ruas di Jakarta, ia menerangkan bahwa rasa aman saat bersepeda itu masih sangat kurang karena lajur yang diberikan itu masih sedikit dan juga kurangnya toleransi sesama pengguna jalan.

"Itu masih lajur yang kita butuhkan adalah jalur, 100 persen pesepeda semua jika ditanya pada saat sepedahan pasti merasa enggak aman dan nyaman pada saat bersepeda di jalan raya dan bukan karena lajur, antar sesama pengguna jalan," kata dia.

Selain itu, Ketua Umum Seli Selatan (SelSel), Ismail Mardjuki mengatakan bahwa, meski dikatakan hanya untuk tren semata, sepeda itu adalah salah satu pilihan hobi untuk berolahraga dan tidak salah juga kalau dijadikan tren musiman.

"Kalau dikatakan tren musiman, dari dulu sampai sekarang belum ada putus putusnya tren bersepeda hanya saja inovasi sepeda, pilihan sepeda, kegiatan, dan jenis jenisnya saya yang berubah ubah sehingga seolah-olah terlihat hanya menjadi tren sesaat," kata dia.

"Saya juga berharap ini tidak terhenti sebatas tren saja ya, ke depanya semoga sepeda menjadi kebutuhan wajib masyarakat," kata dia menambahkan.

Sebagaimana diketahui bersama, munculnya kegiatan bersepeda ketika banyak orang yang bosan dan tidak bisa kemana-mana pada saat adanya imbauan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah Indonesia.


Baca juga: Ayo gowes, harapan komunitas sepeda untuk HBKB sedunia

Baca juga: Menhub terbitkan peraturan dukung keselamatan bersepeda

Baca juga: Sepeda BMX lahir kembali dengan penggerak listrik


 

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020