Surabaya (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro meluncurkan robot KECE (Kreatif Energik Cantik dan Elegan) generasi kedua buatan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) via daring, Kamis.

Bambang mengapresiasi robot KECE generasi kedua karena ada terapi musik untuk pasien COVID-19 dan berharap ada robot generasi ketiga dengan fitur lebih canggih.

"Generasi ketiga bisa menuju pasien dengan sendiri, bisa digunakan di hotel ataupun kafe. Selamat kepada Unesa menghasilkan robot KECE ini sifatnya masukan, generasi kedua ini fungsi kesehatan dilakukan pengukur suhu dan oximeter. Generasi ketiga mengenai perintah sehingga tidak manual," ujarnya.

Baca juga: Menteri: Riset dan inovasi tingkatkan nilai tambah biodiversitas laut

Menristek mendorong robot KECE generasi ketiga harus memosisikan sesempurna dan sedekat mungkin dengan fungsi yang dikerjakan perawat, seperti ditambahkan tekanan darah, kemudian ditambahkan lagi dengan artificial intelligence untuk melajukan deteksi secara menyeluruh.

"Bisa membuat sikap bagaimana kondisi pasien. Infus pasien tersebut, infusnya masih oke, masih banyak atau mau habis, sehingga robat ini menggantikan perawat dan membantu tenaga medis kita  agar tidak terpapar virus COVID-19," katanya.

Sementara itu, Rektor Unesa Prof Nurhasan mengatakan robot KECE generasi kedua dilengkapi terapi musik dan sudah dikembangkan oleh negara-negara maju untuk mengurangi paparan virus.

Baca juga: Kemristek:Teknologi digital-produksi tingkatkan kemampuan bertahan UKM

Robot KECE juga memiliki tujuh fitur unggul, yaitu dapat menarik troli, rak pembawa logistik, komunikasi dua arah, UV sterilisasi pengukuran suhu jarak maksimal 5 meter, oxymeter wireless, dan terapi musik.

"Melalui robot kedua bisa dimasukkan musik. Harapannya ketika ada persoalan kelelahan dan pasien ini ada persoalan psikologi tidak hanya COVID-19 tapi dia stres, imunnya menurun. Dengan terapi musik itu bisa membantu meningkatkan imun pasien," kata Nurhasan.

Selain itu, Nurhasan menyampaikan apabila bisa dimanfaatkan tim medis, robot KECE generasi kedua bisa memutar musik sesuai dengan keinginan.

Robot ini diutamakan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 antara tim medis dan pasien. Berdasarkan hasil kajian, dari interaksi tim medis dengan pasien terlalu banyak berinteraksi akhirnya terakumulasi.

"Padahal sudah memakai APD tapi masih terpapar. Harapannya dengan robot KECE ini bisa membantu tim medis untuk akumulasi itu," katanya.

Baca juga: Menristek: Lindungi kekayaan terumbu karang Indonesia
Baca juga: Mendikbud minta mahasiswa ubah paradigma pendidikan usai COVID-19

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020