keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta memang harus diimbangi dengan percepatan pembangunan jalur jalan lintas selatan (JJLS), jalan nasional Purworejo-Yogyakarta, dan rencana pembangunan jalan tol atau jalan bebas hambatan Cilacap-Yogyakarta.
Kulon Progo (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ponimin Budi Hartono mengharapkan rencana pembangunan jalan Tol Cilacap-Yogyakarta memperhatikan bangunan yang telah ada, sehingga tidak menimbulkan gejolak atau konflik sosial, serta berdampak ekonomi bagi masyarakat.

Ponimin di Kulon Progo, Senin, mengatakan keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta memang harus diimbangi dengan percepatan pembangunan jalur jalan lintas selatan (JJLS), jalan nasional Purworejo-Yogyakarta, dan rencana pembangunan jalan tol atau jalan bebas hambatan Cilacap-Yogyakarta.

"Program pembangunan infrastruktur ini, suka tidak suka, senang tidak senang, Kabupaten Kulon Progo akan dilewati jalan tol. Jalan ini untuk mendukung keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta," kata Ponimin.

Baca juga: PP optimistis selesaikan pembangunan Jalan Tol Bandara Kertajati

Ia mengatakan posisi pemkab cukup berat, karena letak geografis Kulon Progo arahnya membujur ke utara, dan panjang jalan tol hanya 20 kilometer. Untuk itu, tata bangun jalan tol harus memperhatikan kawasan permukiman masyarakat, sehingga tidak banyak warga yang harus mengungsi.

"Untuk itu, kami mengusulkan lahan yang digunakan untuk jalan tol diarahkan dari Kokap-Girimulyo-Nanggulan-Godean(Sleman)-Solo supaya tidak berdampak terhadap bangunan masyarakat," katanya.

Ponimin juga berharap pembangunan jalan tol juga dihubungkan dengan kawasan Bukit Menoreh supaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan utara.

Baca juga: Waskita Precast bangun Tol KLBM Sidoarjo-Gresik

"Kami berharap pembangunan jalan tol juga menghubungkan pusat Kota Wates baru sehingga dapat mempercepat pertumbuhan Kulon Progo," katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Triyono mengatakan pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada aksesibilitas suatu wilayah, sehingga, Pemkab Kulon Progo memadukan pembangunan jalan kabupaten dengan pintu tol agar memiliki aksesibilitas maksimal.

Di Kabupaten Kulon Progo terdapat tiga pintu Tol yang lokasinya tersebar, yakni di bagian timur, Pintu Tol Banguncipto Sentolo yang menghubungkan aksesibilitas ke Jalan Provinsi Sentolo-Nanggulan menuju Kulon Progo wilayah utara dan timur.

Baca juga: Pengamat: Jalan tol harus kembali ke "khitah" jalan bebas hambatan

Di bagian tengah, Pintu Tol Pengasih yang menghubungkan aksesibiltas ke Kota Wates dan sekitarnya atau pusat pertumbuhan Kabupaten Kulon Progo. Selanjutnya di bagian barat, Pintu Tol Temon/Bandara yang menghubungkan aksesibilitas ke Bandara Internasional Yogyakarta dan wilayah Kulon Progo bagian barat dan terintegrasi dengan Jalan Bedah Menoreh.

"Pengembangan jalan kabupaten di sekitar pintu tol diarahkan untuk peningkatan kapasitas jalan," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020