Jakarta (ANTARA) - Pebalap Jepang Takuma Sato memenangi ajang Indianapolis 500 untuk kedua kalinya dalam empat tahun pada Minggu setelah insiden jelang finis memaksa lomba berakhir di bawah bendera kuning.

Sato, yang telah terlibat pertarungan sengit dengan Scott Dixon, menjadi yang pertama melintasi garis finis tanpa menemui perlawanan setelah Spencer Pigot menabrak tembok pembatas di lima lap terakhir, yang mengakibatkan bendera kuning dikibarkan.

Pebalap berusia 43 tahun itu telah menjadi pebalap Jepang pertama yang memenangi Indy 500 setelah menang di Brickyard pada 2017.

Baca juga: Sato, pebalap Jepang pertama menang Indy 500
Baca juga: Indy 500 masih prioritas Alonso tahun ini


"Ketika kalian membalap tentunya berkonsentrasi dengan apa yang terjadi di trek, tapi kami selalu melihat mimbar utama," kata Sato seperti dikutip Reuters, Senin.

"Setiap pebalap, setiap putaran, setiap tikungan... adan mimbar berwarna kelabu itu. Itu sedikit menyedihkan. Tapi kalian selalu lapar dengan kemenangan di balapan ini, tak peduli siapa kalian, dan berapa kali balapan.

"Yang ada hanya energi yaitu Indy 500," kata Sato yang juga mantan pebalap F1 itu.

Menggelar ajang balapan terakbar di dunia yang digelar dalam satu hari, Indianapolis Motor Speedway di Indianapolis, Amerika Serikat, biasanya mampu menarik sekitar 300.000 fan. Namun kali ini tidak ada penonton yang memadati tribun maupun area di sekitar sirkuit oval itu karena protokol COVID-19.

Sato pun merayakan kemenangannya bersama anggota tim Rahal Letterman Lanigan Racing yang berdiri di area seberang podium yang kosong.

Baca juga: Batasi penonton, Indy 500 tetap ajang teramai di AS selama pandemi

Setelah 190 lap di sirkuit sepanjang 4km itu pertarungan utama terjadi antara dua pebalap, Sato dan juara IndyCar lima kali Scott Dixon, yang memimpin sepanjang 111 putaran, namun Sato menyalipnya setelah pitstop terakhir.

Dixon bersiap untuk menyerang kembali namun lomba harus diakhiri secara dramatis menyusul insiden mobil Pigot yang kehilangan kendali dan menabrak tembok di Tikungan 4 dan terlempar ke pembatas antara jalur pit dan trek yang ada di seberang.

Pecahan mobil Pigot tercecer di trek dan bendera kuning dikibarkan, memungkinkan Sato melintasi garis finis tanpa perlawanan.

Dixon, juara Indy 500 2008, finis runner-up di depan rekan satu tim Sato, Graham Rahal.

"Tentunya ini sulit untuk diterima," kata Dixon.

"Aku mengira mereka bakal mengibarkan bendera merah, yang mungkin akan menarik untuk empat atau lima lap terakhir... sulit ketika itu terlepas begitu saja seperti itu."

Sementara itu ambisi Fernando Alonso untuk merebut gelar Triple Crown pudar setelah separuh lomba. Alonso sedang berada di P15 ketika ia mengalami masalah dengan mobil McLarennya dengan sisa 75 putaran. Juara dunia F1 dua kali itu akhirnya finis P21.

Pebalap asal Spanyol itu harus menunggu setidaknya dua tahun lagi untuk bisa turun lagi di Indy 500 karena ia akan kembali membalap di F1 bersama Renault untuk musim 2021-22, sementara pabrikan asal Prancis itu melarangnya untuk membalap di Indy.

Saat ini pebalap Inggris Graham Hill merupakan satu-satunya pebalap yang meraih Triple Crown, gelar yang disandang setelah menjuarai Grand Prix Monako, Le Mans 24 Hours dan Indy 500.

Baca juga: Umur bukan kendala bagi Alonso untuk kembali ke F1 tahun depan
Baca juga: Renault larang Alonso balapan Indy 500 ketika balik ke F1 tahun depan

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020