saya berharap ke depannya kota tua juga menghadirkan wisata literasi
Padang (ANTARA) - Di pinggiran sungai Batang Arau, tepatnya di Jalan Batang Arau, Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, terlihat sebuah rumah kecil yang didesain berbentuk kapal.

Dalam kapal itu terdapat puluhan buku berjejer rapi, disusun di dalam rak sederhana. Di bagian luar kapal itu juga dihiasi ecobrick yaitu botol minuman bekas berisikan sampah plastik yang tersusun rapi.

Sejumlah anak-anak di sana tampak asyik membaca buku-buku yang telah tersedia. Ada juga beberapa anak lainnya yang asyik membacakan sebuah puisi di hadapan teman-temannya.

Anak-anak tersebut ditemani orang tuanya, mereka menghabiskan waktu senja sembari membaca buku di rumah kecil berbentuk kapal yang bertulis Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Kota Tua.

TBM Lentera Kota Tua merupakan tempat singgah bagi siapa saja. Selain tersedia buku bacaan, secara berkala juga diadakan diskusi, latihan minat bakat berupa menulis, membaca puisi, dan menari bagi anak-anak secara gratis.

Sejumlah warga membaca buku di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Kota Tua, di tepian sungai Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Rabu (5/8/2020). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Pengabdian Masyarakat

Berawal dari rasa keprihatinannya terhadap minat baca yang semakin berkurang, seorang Inisiator Chrisman Duru (38) mencoba mendirikan TBM Lentera Kota Tua untuk meningkatkan kembali minat baca masyarakat.

Chrisman merupakan seorang prajurit Angkatan Darat, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat Kopral Dua (Kopda) yang bertugas sejak 17 tahun lalu di Kodim 0307 Tanah Datar, Koramil 08 Batipuh.

Pria kelahiran 1982 itu mengatakan kegiatan TBM Lentera Kota Tua yang tengah dikembangkannya itu merupakan suatu bentuk pengabdian dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan anak bangsa, terutama masyarakat di kota tua, Padang yang merupakan tempat kelahirannya sendiri.

"Saya lahir di Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Namun saat ini bertugas di Padang Panjang," kata dia, di Padang, Selasa.

Ia mengatakan TBM Lentera kota tua itu baru didirikan sejak lima bulan yang lalu. Sekitar 500 jenis buku telah tersedia di sana mulai dari buku bacaan anak-anak, buku sastra, budaya, dan buku bacaan lainnya yang bermanfaat untuk masyarakat.

“Buku-buku tersebut merupakan sumbangan dari para donatur yang mendukung penuh program pengembangan semangat literasi di pinggiran sungai Batang Arau,” kata dia.

Menurut dia saat ini kawasan wisata kota tua mulai diminati para wisatawan. Bahkan sudah banyak wisatawan dari berbagai daerah yang berkunjung untuk menikmati pemandangan di sekitarnya.

"Dari sana saya mulai terinspirasi untuk mengembangkan TBM Lentera ini di kota tua. Selain menyuguhkan pemandangan yang indah, saya berharap ke depannya kota tua juga menghadirkan wisata literasi yang bermanfaat untuk masyarakat," kata dia.

Dalam melancarkan kegiatan taman bacaan masyarakat tersebut, tentu Chrisman tidak hanya berjuang sendiri, bahkan terdapat 20 penggerak lainnya mau membantu sukarela yang berasal dari tokoh masyarakat, pemuda setempat, dan para mahasiswa.

"Saya sangat berterima kasih atas semangat teman-teman penggerak TBM Lentera yang mau bekerja sukarela. Saya sendiri tidak bisa berperan aktif hanya bisa mengawasi karena masih bertugas di Tanah Datar. Namun akan terus meluangkan waktu jika ada kendala," kata dia.

Baca juga: Kemdikbud dorong minat baca dengan salurkan buku cetak dan digital

Baca juga: Kemdikbud: TBM yang banyak pengaruhi minat baca

Baca juga: Forum TBM: Minat baca masih terkendala akses pada buku


sejumlah masyarakat membaca buku di TBM Lentera Kota Tua Padang, Sumbar. (ANTARA/Laila Syafarud)
Bangun Semangat Literasi

Selain membaca buku, TBM Lentera Kota Tua juga mengadakan beragam kegiatan khususnya untuk anak-anak agar mereka tidak lekas bosan. Kegiatan tersebut berupa latihan membaca puisi, menari, bernyanyi, dan latihan minat bakat lainnya.

"Anak-anak pun antusiasme mengikuti setiap kegiatan yang diadakan," ujar dia.

Anak-anak yang berkunjung ke TBM Lentera tidak hanya berasal lingkungan kota tua saja. Akan tetapi dari berbagai daerah di Kota Padang seperti dari Indarung, Kecamatan Padang Utara, dan beberapa daerah lainnya.

Hal itu dikatakan Chrisman bahwa kota tua merupakan tempat wisata yang berpotensi dikunjungi banyak orang dari mana saja. Sehingga TBM Lentera Kota Tua terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

Selain itu, TBM Lentera juga mengadakan kegiatan donasi buku ke panti asuhan dan mengadakan pojok baca di setiap warung di Kota Padang. Bahkan, saat ini terdapat 10 pojok bacaan di setiap warung di sekitar Kota Padang.

Menurut Chrisman, tujuan kegiatan tersebut ialah untuk membangun kembali semangat literasi ke masyarakat. Dengan adanya buku yang disediakan di warung, masyarakat dapat memanfaatkan waktu mereka dengan membaca buku saat menunggu antrean atau sekadar duduk di warung.

Selain masyarakat setempat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang juga merespon positif dan mendukung kegiatan tersebut. Bahkan dinas terkait juga ikut memberikan sumbangan buku untuk TBM Lentera.

Hal itu didukung dengan adanya pencanangan Pemkot yang ingin menjadikan Kota Padang sebagai kota literasi dan edukasi.

"Semoga kita menjadi salah satu penggerak atas impian Pemkot tersebut yaitu menjadikan Kota Padang sebagai kota literasi dengan memulainya melalui TBM Kota Tua," kata dia.

Literasi untuk kesejahteraan

Wakil Ketua Pengelola TBM Lentera Kota Tua Mekra Supriadi (42) mengatakan selain untuk meningkatkan semangat literasi, taman bacaan masyarakat itu juga bertujuan untuk kesejahteraan. Karena dalam program tersebut masyarakat juga diajak agar memiliki kemauan berkembang sehingga berdaya atau mampu mengangkat potensi diri.

TBM Lentera menargetkan ke depannya setiap warung di Kota Padang memiliki pojok baca untuk pembeli. Kemudian ia berharap TBM Lentera semakin berkembang dan memiliki bermacam program yang membangun masyarakat.

"Semoga dengan adanya TBM ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Tua. Karena selain menyuguhkan pemandangan yang indah, juga memberikan warna baru pada wisatawan berupa wisata edukasi," kata dia.

Dengan adanya TBM, katanya, juga dapat menjadikan warga cermat terhadap berbagai informasi yang tersebar dengan mudah melalui media sosial seperti Facebook atau layanan pesan instan seperti Whatsapp.

"Selain itu, dengan adanya taman bacaan untuk masyarakat di kawasan wisata kota tua juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan dan tentunya perekonomian masyarakat sekitarnya turut terbantu," kata Mekra yang juga bekerja sebagai wiraswasta.

Seorang warga dari Alang Laweh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang Desi Caniago (42) mengatakan dirinya sudah tiga kali ikut menyumbangkan buku ke TBM Kota Tua. Buku yang telah disumbangkannya berupa buku tulis, buku bacaan untuk anak-anak, dan beberapa buku lainnya.

Menurut dia kegiatan TBM ini sangat bagus dikembangkan karena dapat meningkatkan kembali semangat membaca untuk anak-anak maupun masyarakat setempat.

"Saya berharap ke depannya TBM Lentera kota tua ini terus berkembang, tidak hanya di kota tua saja tetapi juga berkembang di seluruh Kota Padang," kata dia.

Baca juga: Taman Bacaan Padang Panjang bekali anak tentang ekonomi kreatif

Baca juga: Taman Bacaan Masyarakat di Yogyakarta buka Angkringan Literasi


Seorang warga dari Alang Laweh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang menyerahkan sumbangan buku ke TBM Kota Tua Padang (ANTARA/Laila Syafarud)

Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020