Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor dalam waktu dekat ini segera memiliki laboratorium pengujian polymerace chain reaction (PCR) sendiri guna mempercepat kepastian kasus COVID-19 dari hasil penelusuran terhadap warga kota itu yang memiliki kontak erat dengan pasien kasus positif COVID-19.

"Laboratorium pengujian sampel tes usap berada di RSUD Kota Bogor dan segera dioperasikan. Tinggal menunggu izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," kata Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir di Balai Kota Bogor, Kamis.

Baca juga: Pemkot Bogor perpanjang PSBB Pra-AKB, COVID-19 masih fluktuatif

Menurut Ilham Chaidir, ruangan laboratorium dan peralatan uji PCR serta alat-alat dan kelengkapan lainnya sudah ada, tinggal menunggu izin dari Pemprov Jawa Barat. "Kami sudah mengusulkan izinnya dan menunggu prosesnya dari Pemprov Jawa Barat. Kami harapkan bisa segera diberikan izin," katanya.

Ilham menjelaskan proses izin tersebut adalah diajukan visitasi oleh tim dari Pemprov Jawa Barat, kemudian dilakukan uji kelayakan dan uji fungsi, kemudian izin diterbitkan. "Setelah ada izinnya baru operasional untuk pengujian sampel tes usap," katanya.

Menurut Ilham, pengadaan laboratorium uji PCR ini dilakukan Pemerintah Kota Bogor karena desakan kebutuhan pengujian sampel tes usap yang cukup banyak dan membutuhkan waktu cepat.

"Laboratorium ini setelah beroperasi dapat menguji sampel tes usap sampai sampai tiga putaran per hari. Setiap putaran bisa menguji 98 sampel. Itu artinya bisa menguji sampai 296 sampel per hari," paparnya.

Baca juga: Pemkot Bogor batasi ASN bekerja di kantor dan dinas ke luar kota

Ilham menambahkan laboratorium uji PCR ini sasarannya untuk memaksimalkan penanganan kasus COVID-19 di Kota Bogor guna memutus mata rantai penyebaran virus penyebab COVID-19.

Menurut dia, dalam dua pekan terakhir ada kecenderungan kasus positif COVID-19 meningkat, sehingga harus ditekan sekuat mungkin agar penyebarannya terputus.

Berdasarkan data harian perkembangan kasus COVID-19 di Kota Bogor yang diterbitkan Dinas Kesehatan, sampai Kamis (6/8), tercatat ada tambahan delapan kasus positif baru, sehingga kasus positif COVID-19 seluruhnya menjadi 317 kasus.

Dari jumlah tersebut, 93 kasus masih dalam perawatan di rumah sakit, 203 kasus telah dinyatakan sembuh, serta 21 kasus meninggal dunia.

Baca juga: Dinkes Kota Bogor lakukan tes swab terhadap karyawan toko swalayan

Baca juga: Pemkot Bogor izinkan perpanjangan uji coba pembukaan mal

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020