Tim peneliti Unair juga mengembangkan vaksin pendekatan oral atau tetes
Surabaya (ANTARA) - Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof Mohammad Nasih menegaskan pihaknya segera melakukan evaluasi terhadap hasil uji klinis lima kombinasi obat penawar COVID-19 yang ditemukan peneliti asal kampus setempat.

"Sekarang sedang diuji di sejumlah rumah sakit di Lamongan, Kediri dan RS Unair (RSUA) serta RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto) Jakarta. Hasil uji klinisnya akan kami evaluasi dalam 1-2 minggu ke depan," ujarnya di Surabaya, Selasa.

Uji klinis, kata dia, membutuhkan waktu panjang, namun dengan situasi pandemi saat ini diharapkan jika obat sudah terbukti dari sejumlah pengujian maka segera diadaptasikan secara massal.

Sementara itu, Unair tak hanya obat penawar COVID-19, tapi juga menyiapkan uji klinis vaksin untuk COVID-19.

"Tim peneliti Unair juga mengembangkan vaksin pendekatan oral atau tetes. Saat ini vaksin COVID-19 ini masih dalam tahap clinic ethical clearens atau menunggu proses uji klinik," ujarnya.

Baca juga: Jokowi targetkan Indonesia mulai produksi vaksin COVID-19 Januari 2021

Baca juga: Bill Gates sebut obat COVID-19 harus tersedia bagi yang membutuhkan



Sebelumnya, pada Juni 2020 tim peneliti Universitas Airlangga Surabaya menemukan lima kombinasi obat penawar COVID-19 yang bisa langsung digunakan karena telah ada di pasaran.

Kelima kombinasi obat tersebut adalah loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doxixiclin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin dan hidroksiklorokuin-doksisiklin.

Kombinasi obat ini telah dinyatakan memiliki efektivitas untuk mencegah masuknya virus, menghambat replikasi, dan mencegah perkembangbiakan virus.

Prof Nasih memaparkan pihaknya telah melakukan proses uji toksisitas dan pengujian kombinasi efektivitas pada kelima regimen kombinasi obat.

"Yakni menumbuhkan berbagai jenis sel target jenis virus seperti sel paru, sel ginjal, sel trakea, sel liver sebagai tempat untuk menumbuhkan sel virus SARS-CoV-2 yang merupakan sel COVID-19 asli Indonesia," tuturnya.

Baca juga: Unair klaim segera temukan vaksin COVID-19

Baca juga: Wapres berharap vaksin COVID-19 tersedia pada pertengahan 2021

 

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020