Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson mengatakan angka kesembuhan kasus COVID-19 di daerah itu mencapai 88,4 persen dan diharapkan terus bertambah dengan semakin banyaknya pasien virus corona yang sembuh.

"Kita bersyukur karena pada Sabtu kemarin berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Untan dan BBTKL Jakarta, terdapat 19 orang pasien yang sembuh, meski ada tiga kasus konfirmasi baru, namun dari trend penyebaran COVID-19 yang terjadi di Kalbar saat ini lebih banyak pasien yang sembuh," kata Harisson di Pontianak, Minggu.

Baca juga: Jubir : 926 pasien COVID-19 di Papua dinyatakan sembuh

Dia menjelaskan ada pun tiga kasus konfirmasi baru ini berada di Kabupaten Sintang 2 orang dan 1 orang di Kabupaten Landak. Sementara untuk jumlah pasien yang sembuh sebanyak 19 orang yang berasal dari Kabupaten Melawi 9 orang, Ketapang 6 orang, Sambas 2 orang, Kubu Raya 1 orang dan Landak 1 orang.

"Sampai saat ini, jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kalbar sebanyak 339 orang dengan kasus sembuh sebanyak 300 orang atau 88,4 persen, dan 4 orang meninggal," tuturnya.

Baca juga: 13 pasien COVID-19 di Jayapura dinyatakan sembuh

Sebelumnya, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan untuk mempercepat masa penyembuhan pasien COVID-19 ada menu standar yang diberikan kepada pasien yaitu madu, pepaya, pisang, alpukat dan telur rebus itu saja obatnya dan kalau diberi, maka dia meyakini dalam waktu 21 hari pasien COVID-19 bisa sembuh.

"Kemudian, dalam menangani COVID-19 perlu adanya koordinasi antar kabupaten/kota yang harus ditingkatkan, agar pemda bisa melakukan tes cepat COVID-19 sebanyak-banyaknya kepada masyarakat, karena tidak ada media lain untuk menjaring orang yang terpapar virus selain tes cepat dan kepala daerah itu harus tahu data setiap hari," kata Sutarmidji.

Baca juga: 3.586 pasien COVID-19 di Wisma Atlet sembuh

Dirinya mengaku, dalam satu hari bisa 200 sampai 300 kali menghubungi Kepala Dinas Kesehatan melalui WA, untuk mengetahui perkembangan terbaru karena dirinya harus tahu pergerakan data itu setiap waktu.

"Supaya saya bisa buat kebijakan-kebijakan dan bisa lakukan efesiensi dan kecepatan karena kalau kita lengah kita bisa mengeluarkan biaya yang sangat besar," tuturnya.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu menambahkan dari pantauannya setiap daerah yang paling banyak melakukan tes cepat, sekarang ini tingkat keterjangkitannya semakin kecil.

Dia mencontohkan, Kota Pontianak yang awalnya positif 117, karena melakukan tes cepat, kepada 23 ribu orang, maka sekarang Kota Pontianak kasusnya hampir tidak ada dalam 2 minggu ini.

"Kemudian yang menarik di Kalbar ini dari 336 kasus 20 persennya itu perawat dan dokter, artinya mereka yang terjangkit COVID-19 adalah orang yang tidak harus terdampak karena dia paham dan tahu bagaimana menghindarinya," katanya.

Saat ini Kalbar tingkat kesembuhan di atas 82 persen dan yang perlu dijaga adalah imunitas pasien dengan memberikan asupan makanan yang sama diseluruh Kalbar.

"Saya pantau betul setiap rumah sakit harus mengirim menunya ke HP saya supaya saya bisa kontrol benar apa tidak, kemudian kita evaluasi tingkat kesembuhannya berapa hari dan jumlah daerah yang melakukan rapid test," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020