Jakarta (ANTARA) - PP Perbasi dan operator Liga Bola Basket Indonesia (IBL) menyerahkan dokumen protokol rencana penyelenggaraan IBL 2020 kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sebagai upaya agar dapat melanjutkan kompetisi pada September mendatang.

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan bahwa pertemuan yang berlangsung di Kantor BNPB, Kamis tersebut dilakukan setelah pihaknya mengirim surat permohonan kepada Kemenpora pada 19 Juni untuk meminta arahan dan masukan dari Gugus Tugas.

"Pertama kami menjelaskan pada Gugus Tugas bagaimana rencana IBL. Kami juga menyampaikan bahwa IBL telah menyusun protokol pedoman latihan dan rencana penyelenggaraan," kata Junas saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.

Baca juga: IBL puas dengan panduan normal baru dari PP Perbasi
Baca juga: Panduan normal baru Perbasi lampu kuning untuk kelanjutan IBL 2020


Junas mengatakan bahwa Gugus Tugas mendukung rencana yang sudah dipaparkan, meski masih ada satu tahapan lagi untuk bisa memulai kompetisi, yaitu izin penyelenggaraan dari pemerintah wilayah yang bakal dijadikan venue.

Gugus Tugas, menurutnya, juga masih akan meninjau draf protokol yang sudah diserahkan itu. Ia berharap akan ada masukan sehingga bisa menghasilkan panduan yang komprehensif yang sedini mungkin dapat menimalisir potensi risiko penyebaran serta terciptanya kluster baru COVID-19 di saat IBL 2020 digulirkan lagi.

Apabila sudah ada pemain atau ofisial yang positif terinfeksi COVID-19, menurut Junas, akan berdampak buruk pada nasib kelanjutan IBL. Sebab, tidak menutup kemungkinan pemerintah bakal meminta liga dihentikan di tengah jalan hanya karena pihak penyelenggara dan para pemain tak patuh pada protokol yang diterapkan.

Baca juga: Kemenpora bahas rencana kelanjutan kompetisi bersama Gugus Tugas
Baca juga: Louvre keberatan tanggung biaya tes swab untuk lanjutkan IBL 2020


Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan Junas bahwa Gugus Tugas siap membantu jika dibutuhkan.

"Gugus Tugas sangat responsif dan suportif. Kalau memang ada yang perlu dibantu akan dibantu secara teknis,"

"Contoh apabila diselenggarakan di Kelapa Gading, Jakarta, dan pemerintah daerah sudah memberikan izin, kami akan dibantu untuk melihat lokasi dan melihat potensi risiko penularan seperti apa," tutur Junas menjelaskan.

IBL juga saat ini masih terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang menjadi bakal calon tempat penyelenggaraan babak play off hingga final IBL 2020, di mana Jakarta dan Yogyakarta menjadi opsi yang akan dipilih sebagai venue.

Babak playoff hingga final direncanakan digelar pada 4 September sampai 5 Oktober dengan skenario tanpa penonton.

Baca juga: PP Perbasi rilis panduan normal baru untuk aktivitas bola basket
Baca juga: Louvre gandeng EVOS Esports luncurkan "merchandise" edisi terbatas
Baca juga: Hangtuah merasa diuntungkan IBL 2020 berlanjut tanpa pemain asing

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020