Makassar (ANTARA) - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), HM Jusuf Kalla meminta agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama seluruh Forkopimda meningkatkan perlawanan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Perlawanan yang dimaksud ialah mematikan COVID-19. Caranya dengan mengintensifkan penyemprotan disinfektan di seluruh sudut Kota Makassar sebagai episentrum di Sulawesi Selatan.

"Makanya kita harus melawan, pokoknya kita harus membantu masyarakat melawan. Cara melawannya hanya dengan bahan yang bisa mematikan virus ini," urai mantan Wakil Presiden RI saat melakukan kunjungan di Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sulsel, Balai Manunggal Makassar, Rabu.

Baca juga: JK ingatkan kedisiplinan masyarakat Jatim terhadap protokol kesehatan

Menurutnya, Indonesia dan pada khususnya Sulawesi Selatan harus belajar dari sejumlah negara yang telah berhasil melakukan penanganan COVID-19, seperti China, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia dan lainnya.

Ia menilai keberhasilan tersebut karena kerja keras melawan COVID-19 dengan tindakan pencegahan, disiplin terhadap protokol kesehatan dan keras terhadap masyarakat atas aturan pemerintah.

"Belajar dari negara yang berhasil dan gagal. Mereka cepat sembuh karena ketegasan. Semua negara yang gagal itu karena tidak tegas dan cenderung lambat seperti Amerika," ungkapnya.

Sebab kata dia, prinsip utama dalam kesehatan terutama pada penanganan virus asal Wuhan ini ialah mencegah lebih baik daripada mengobati.

Salah satunya dengan memperbanyak edukasi dan komitmen bersama utamanya masyarakat agar menerapkan imbauan pemerintah seperti jaga jarak, pakai masker dan membiasakan cuci tangan.

Baca juga: JK: Masjid Al Akbar jadi percontohan tempat ibadah era normal baru

"Mencegah lebih baik daripada mengobati, sesuai sifat virus ini yang banyak menular. Caranya, hindari dengan pakai masker dan biasakan cuci tangan. Selain itu Kita perlu lakukan tindakan dan matikan virusnya," katanya.

Ketika pencegahan dan perlawanan tidak berhasil dengan baik, lanjut JK, barulah langkah selanjutnya dilakukan dengan perawatan maksimal kepada pasien COVID-19.

"Jika ini tidak dilakukan, maka korbannya para perawat. Jadi kita harus punya upaya pencegahan lebih maksimal," ujarnya

"Gerakkan tentara dan aparat lainnya serta tambah peralatan, jangan menyerah bekerja keras. PMI siap membantu segala upaya yang dilakukan," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah mengemukakan bahwa langkah-langkah preventif sudah dilakukan Pemprov Sulsel yang melibatkan pihak Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin untuk pelacakan kontak kasus positif.

Nurdin Abdullah mengaku langkah-langkah tegas tanpa mengabaikan sisi humanis menjadi kunci dari langkah-langkah pencegahan yang disampaikan JK pada kunjungannya ke Kota Daeng.

"Beliau memberikan spirit kepada kita untuk semakin masif lagi melakukan pencegahan supaya kasus positif di Sulawesi Selatan ini tidak terus meningkat karena penularan yang terus terjadinya," ujarnya.

Beberapa langkah, kata dia, sudah disampaikan. Pertama adalah protokol kesehatan secara ketat. "Ini harus disampaikan ke masyarakat secara jelas agar tidak pandang enteng virus ini," kata dia.

Baca juga: Tim GTPP COVID-19 Denpasar nyatakan delapan orang sembuh
Baca juga: Warga Sulbar sembuh dari COVID-19 bertambah jadi 76 orang
Baca juga: Kasus COVID-19 di Sumut mendekati angka seribu

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020