Jakarta (ANTARA) - Sebanyak tiga sekolah masing-masing di Lombok, Sumba dan Flores dibangun perusahaan swasta untuk membantu siswa setempat yang kesulitan belajar akibat pandemi COVID-19.

"Pembelajaran sistem daring di daerah tersebut masih terbatas dan sekolahnya pun letaknya agak sulit dijangkau," ujar Chief Financial Officer PT Softex Indonesia Chrisdianto Tedjawidjaja dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan mengikuti pelajaran secara fisik ke sekolah masih menjadi proses pelaksanaan pembelajaran yang efektif untuk anak-anak peserta didik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga: Risma minta masukan guru agar pelajar Surabaya bisa sekolah lagi

Baca juga: Legislator Jatim minta diknas terapkan protokol kesehatan sekolah


Pihaknya berkomitmen untuk terus membantu peningkatan kualitas sektor pendidikan pada masa pandemi COVID-19 dengan bekerja sama dengan organisasi nirlaba Happy Hearts Indonesia (HHI).

Sejak 2018, lanjut dia, pihaknya terlibat dalam pembangunan sekolah bersama HHI di tiga lokasi, yakni Karawang (Jawa Barat), Sidoarjo (Jawa Timur), dan Flores (NTT).

"Kami percaya semua anak harus memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang baik. Inilah yg melandasi kami bermitra dengan HHI untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang layak. Kami harap bantuan yang kami berikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat dan membuat para siswa semakin semangat belajar," harap dia.

Development Director HHI, Lusman Yunarto menjelaskan bahwa kebutuhan akses pendidikan di NTT masih sangat tinggi terutama pada masa pandemi.

Rendahnya penguasaan teknologi dan keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan menghambat efektivitas pembelajaran peserta didik.

Baca juga: Tetap bersabar, lebih aman sekolah dari rumah

"Dengan adanya bangunan sekolah yang dilengkapi dengan ruang kelas dan diisi dengan sarana pendidikan yang memadai, serta fasilitas sanitasi dan program pendukung lainnya, seperti pelatihan guru, upaya ini sangat membantu peserta didik dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran," kata Lusman.

Lusman berharap setelah tiga sekolah tersebut dibangun, dapat digunakan anak-anak di daerah itu, sehingga bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan mendorong produktivitas demi memberantas kemiskinan.

Upaya itu, kata Lusman, merupakan salah satu bagian pemulihan dampak COVID-19 pada sektor pendidikan serta mengembalikan produktivitas sumber daya manusia setempat, serta investasi pendidikan yang berkelanjutan.

Baca juga: Pemerhati: Prakondisi harus dinyatakan aman sebelum pembukaan sekolah

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020