Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menghasilkan sejumlah produk inovasi di masa pandemi COVID-19, seperti simplisia sediaan herbal dan disinfektan serta cairan pembersih tangan yang kini banyak dibutuhkan dan dicari masyarakat.

"Alhamdulilah ULM bisa terus produktif menghasilkan produk inovasi. Ini menjadi wujud komitmen kami berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk percepatan penanggulangan COVID-19," kata Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi di Banjarmasin, Sabtu.

Menurut dia, pihaknya terus berupaya agar manfaat produk yang telah dihasilkan dapat dirasakan oleh masyarakat luas, sehingga ULM akan menjadi pioner terhadap produk-produk inovasi yang bersifat solutif bagi permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat, seperti pandemi COVID-19.

Adapun produk inovasi dikembangkan di dua pusat unggulan pada perguruan tinggi negeri terakreditasi A dan terbaik di Kalimantan Selatan itu, yakni Pusat Unggulan Iptek: Pusat Inovasi Teknologi Komersialisasi Manajemen: Hutan dan Lahan Basah (PUI PHLB) dan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT).

Untuk PUI PHLB, di antaranya menghasilkan aneka simplisia herbal tumbuhan hasil hutan, seperti pasak bumi, sarang semut, kayu manis, bajakah, akar kuning. Kemudian produk sirup herbal kayu manis, teh herbal ginseng hutan, kelakai serta aneka rempah, seperti serai, pandan dan jahe.

Rempah-rempah yang dihasilkan tersebut, kata Sutarto, diharapkan dapat mengendalikan sitokin (sel yang keluar akibat terkena virus) agar tubuh tidak terinfeksi.

"Manfaat rempah atau ramuan herbal memang belum teruji menyembuhkan penyakit akibat COVID-19, namun pemakaian simplisia sediaan rempah atau herba mampu meningkatkan daya tahan tubuh," ujarnya.
Produk inovasi yang dihasilkan Universitas Lambung Mangkurat dalam masa pandemi. (ANTARA/Firman)

Para peneliti di PUI PHLB juga menghasilkan cairan pembersih tangan berbahan herbal hasil hutan, dengan komposisi bahan diatur sehingga tetap memenuhi standar menurut WHO.

Saat ini tersedia lebih dari enam varian, baik bentuk gel maupun cair, dengan pilihan aroma kayu manis, bunga mawar, bunga chamomile, jeruk dan lidah buaya.

Selanjutnya cairan disinfektan herbal khas hasil hutan, yang mempunyai aroma khas herbal, dibuat dengan menambahkan ekstrak herbal dan cuka kayu atau asap cair yang diatur dalam komposisi tertentu sehingga tetap memenuhi standar kesehatan dan keamanan.

Sementara di IBT, ada produk "Teh Manjakani" yang berfungsi sebagai minuman untuk kesehatan wanita dan diklaim sangat baik dalam menjaga kesehatan dan kekebalan atau imun tubuh wanita khususnya saat pandemi COVID-19 sekarang.

Produk lainnya ada "Pasak Bumi Borneo" yang merupakan teaching industry untuk menghasilkan ekstrak pasak bumi berbentuk serbuk effervescent instan. Seperti halnya Teh Manjakani untuk kesehatan wanita, maka serbuk effervescent instan pasak bumi untuk kesehatan dan imunitas para pria.

Pewarta: Firman
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020