Garut (ANTARA News) - Air sejumlah sumur warga di Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Jawa Barat, mulai berubah warna menjadi kuning, berbau anyir dan tak layak dikonsumsi akibat musim kemarau.

"Berkurangnya debit air membuat air sumur bercampur lumpur dan keruh, sehingga walaupun disaring tetap saja berwarna kecoklatan, sulit menjadi jernih", kata Dadang, warga setempat di Garut, Rabu.

Air sumur sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) bantuan PNPM Mandiri Perkotaan, yang selama ini dimanfaatkan warga, sejak musim kemarau berubah menguning dan seakan berkarat.

Pada musim hujan, air sumur di wilayah tersebut jernih dan dapat dikonsumsi, namun pada musim kemarau ini, jangankan digunakan untuk memasak, untuk mandi saja tidak layak.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr Hendy Budiman mengatakan, pada musim kemarau ini ada delapan wilayah kecamatan di Garut Tengah dan Utara, yang rawan air bersih.

Ia telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Tata Ruang dan Ciptakarya setempat dan pihak-pihak terkait lain untuk mengatasi secara darurat masalah air yang sedang dihadapi masyarakat. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009