sedang disiapkan metode e-learning atau pembelajaran jarak jauh untuk meningkatkan dan memperkuat jejaring para penyuluh KB,” ungkap Hasto.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo mengatakan bahwa para penyuluh KB tetap memberikan edukasi tentang Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di tengah wabah virus corona baru COVID-19.

"Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana tetap harus dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat dengan tetap menaati prosedur pencegahan baik bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar,” kata Hasto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

BKKBN telah menyikapi kondisi ini dengan mengubah bentuk komunikasi dengan para Penyuluh KB atau Petugas Lapangan KB dan Kader sukarelawan di seluruh Indonesia.

"Segala bentuk pertemuan memang tidak disarankan lagi, karena itu untuk para penyuluh pun sedang disiapkan metode e-learning atau pembelajaran jarak jauh untuk meningkatkan dan memperkuat jejaring para penyuluh KB,” ungkap Hasto.

BKKBN telah menyebarluaskan surat edaran terkait prosedur pencegahan, prosedur bekerja bagi Pegawai BKKBN termasuk prosedur bekerja bagi Penyuluh KB/PLKB yang berhadapan langsung dengan masyarakat di lini lapangan.

Baca juga: BKKBN: Tekan pernikahan dini, siapkan remaja jadi SDM berkualitas

Dalam kesempatan bertatap muka bermedia melalui aplikasi Talkfusion di Halim, Kamis ( 26/3), Hasto berpesan kepada Penyuluh KB atau Petugas Lapangan KB dan Kader sukarelawan untuk tetap berkarya dan berkontribusi dalam “memerangi” wabah COVID-19.

BKKBN memiliki tenaga lini lapangan mencapai 23 ribu lebih yang bertugas secara formal sebagai Penyuluh atau Petugas Lapangan KB. BKKBN juga memiliki Kader sukarelawan hingga satu juta kader. Potensi ini digunakan untuk bersinergi dalam memerangi wabah COVID-19 kepada masyarakat dalam bentuk promosi-promosi kesehatan yang mampu mengubah perilaku masyarakat dalam pencegahan COVID-19.

“Penyuluh KB atau Petugas Lapangan KB agar menggandeng kader-kader. Bentuk sebuah sistem seperti Multi Level Marketing (MLM). Saya instruksikan setiap Penyuluh KB/PLKB baik PNS dan nonPNS agar membuatkan grup sebanyak-banyak dengan kader dan masyarakat sebagai media untuk mengedukasi cara pencegahan terhadap COVID-19," kata dia.

Baca juga: Pusat konseling remaja di sekolah akan diperbanyak

BKKBN dibantu oleh lembaga nonpemerintah JHCCP akan mengembangkan konten-konten yang efektif untuk digunakan para Penyuluh KB/PLKB dalam mengedukasi kader dan masyarakat. Selain melalui media daring, sosialisasi juga dapat dilakukan melalui Mobil Unit Penerangan, yang sudah diberikan kepada Perangkat Dinas KB di kabupaten-kota se-Indonesia.

Mobil yang difungsikan untuk kegiatan penyuluhan langsung ke masyarakat ini merupakan salah salah satu bentuk Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

“Gunakan juga Mobil Penerangan (MUPEN) untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Sinergikan dengan pihak kepolisian dan juga tenaga kesehatan untuk memberikan peringatan kepada masyarakat akan pentingnya melakukan Social Distancing, sebagai bentuk partisipasi masyarakat," kata Hasto.

Penyuluh KB atau Petugas Lapangan KB juga dapat memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak melaksanakan kegiatan pertemuan di wilayahnya. Apabila terpaksa dilaksanakan pertemuan, tetap menjaga jangkauan jarak interaksi antar individu sesuai dengan ketentuan prosedur kewaspadaan COVID-19 yaitu minimal satu meter atau disarankan 1,8 meter.

Baca juga: BKKBN fungsikan balai penyuluhan sebagai PPKS

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020