Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta kepala daerah untuk ikut dalam menyediakan bahan bacaan bagi masyarakat.

"Kepala daerah hendaknya turut mendukung ketersediaan bahan bacaan bagi masyarakat. Banyak daerah yang belum paham persoalan tentang minat baca," ujar Tito saat membuka Rakornas Perpusnas 2020 di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan dukungan dan perhatian yang kurang dari pemerintah daerah merupakan salah satu kendala perkembangan perpustakaan dan minat baca belum membaik.

Dalam kesempatan itu, Tito juga menyinggung sedikitnya kepala daerah yang hadir dalam Rakornas tersebut. Persentase kepala daerah yang hadir hanya lima persen.

"Kepala daerah harus mulai sadar dan berupaya untuk menyediakan bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya," kata Tito.

Pengetahuan merupakan hal yang penting untuk mewujudkan sumber daya yang unggul. Selain sehat, SDM unggul juga harus terdidik dan terlatih.

"Semakin banyak bahan bacaan tersedia, maka makin terbuka inovasi yang bisa dihasilkan, mengembangkan ide, dan juga opsi-opsi sehingga mampu menghasilkan keputusan yang cepat," kata dia lagi.

Baca juga: Gugah minat generasi muda, Lomba Baca Cerpen Betawi digelar di TIM

Baca juga: Lokasi menyeramkan, Perpustaan Daerah Jayawijaya minim pengunjung

Baca juga: Bank Indonesia tingkatkan minat baca pelajar Bali dengan "BI Corner"



Yang penting akses

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, mengatakan perpustakaan dapat menjadi tempat akselerasi pengetahuan.

"Perpustakaan hari ini harus mampu mentransfer pengetahuan, tidak penting kunjungan, yang penting akses," kata Syarif.

Syarif menambahkan perpustakaan memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, mandiri dan mampu berdaya saing pada era global.

Hal itu sesuai dengan peran perpustakaan dalam mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berkeahlian. Oleh karena itu, perlu ikhtiar kolektif agar kegemaran membaca dan memanfaatkan layanan perpustakaan dapat menjadi bagian dari hidup keseharian masyarakat.

"Membaca merupakan faktor esensial dalam upaya membangun fondasi yang kokoh bagi terwujudnya budaya literasi, inovasi dan kreativitas masyarakat," kata Syarif.*

Baca juga: Calon ibu kota negara berencana bangun gedung perpustakaan

Baca juga: Penggunaan gadget jadi tantangan peningkatan minat baca anak

Baca juga: Kemdikbud dorong minat baca dengan salurkan buku cetak dan digital

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020