Penyemprotan disinfektan dilakukan di titik yang menjadi jalan
Magetan (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, Jawa Timur mewaspadai penyebaran penyakit antraks dengan memperketat lalu lintas hewan ternak sapi dan kambing yang masuk ke wilayahnya terutama berasal dari Jawa Tengah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan drh Santi Trisnawati mengatakan upaya memperketat lalu lintas ternak tersebut dilakukan dengan memberikan penyemprotan disinfektan terhadap ternak sapi dan kambing yang akan masuk ke wilayah Magetan.

"Penyemprotan disinfektan dilakukan di dua titik yang menjadi jalan masuk lalu lintas ternak dari Jawa Tengah. Yakni, di Kecamatan Poncol yang merupakan perbatasan Jawa Timur dengan Wonogiri, Jawa Tengah," ujar Santi kepada wartawan Jumat.

Baca juga: Imbas antraks, pedagang di Gunung Kidul keluhkan turunnya permintaan

Baca juga: Dinkes: Kondisi 27 pasien positif antraks di Gunung Kidul membaik


Selain itu, juga di Cemorosewu, Kecamatan Plaosan, Magetan yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah

Melalui upaya tersebut, petugas yang telah siaga, melakukan pemeriksaan hewan ternak dari daerah Jawa Tengah yang akan dikirim ke Jawa Timur. selain memeriksa fisik ternak, petugas juga menyemprot ternak dengan disinfektan.

Pihaknya juga melakukan sosialisasi ke para pedagang dan pengirim ternak sapi dan kambing untuk mengirim ternak yang benar-benar sehat. Biasanya, ternak yang dinyatakan sehat setelah menjalani pemeriksaan, akan diberi tanda oleh petugas kesehatan hewan dari daerah asal.

"Selain itu, ternak yang dinyatakan sehat juga dilengkapi dengan surat jalan dari petugas kesehatan hewan daerah asal," kata dia.

Santi menambahkan, hingga saat ini pihak Dinas Peternakan dan Perikanan setempat belum mendapatkan laporan adanya serangan virus antraks terhadap ternak di Kabupaten Magetan.

Pihaknya terus melakukan upaya pencegahan agar virus penyakit antraks tersebut tidak masuk ke wilayah Magetan yang ada di lereng Gunung Lawu tersebut.

Baca juga: Hewan ternak harus divaksin antraks supaya tidak menular pada manusia

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020