Jakarta (ANTARA) - Siulan para petugas kebersihan Monas merupakan jurus jitu untuk memanggil rusa- rusa yang ada di Taman Rusa Monas pada saat memberi makan atau mengumpulkan hewan herbivora itu.

"Mereka pokoknya kalau disiulin pasti ngumpul. Teteh (kakak perempuan dalam bahasa Sunda) siul juga ngumpul," kata salah satu petugas yang mengurus rusa di Taman Rusa Monas, Bayu di Taman Rusa Monas, Jakarta Pusat, Rabu.

Rusa berjenis "Axis axis" atau rusa tutul itu sangat gemar mendengar suara siulan para perawatnya terutama pada saat waktu makan.
Petugas Kebersihan Monas memberi makan rusa tutul yang ada di Taman Rusa Monas, Rabu (22/1/2020). (ANTARA/ Livia Kristianti)

"Mereka itu lebih cepet lagi buat ngumpul kalau kita udah siul terus sambil bawa makanan kayak wortel atau rumput," kata Bayu.

Bayu bercerita sebelumnya ada alat khusus berupa peluit yang nyaring bunyinya untuk memanggil 125 ekor rusa yang ada di Monas bagian selatan itu. Namun sayangnya alatnya kini tidak ada lagi atau hilang.

"Kurang tahu hilangnya kapan. Jadi sekarang kita pakai siulan buat panggil mereka," kata Bayu.

Baca juga: Rusa di Monas Kekurangan Rumput

Baca juga: Pemburu rusa ditangkap di Taman Nasional Way Kambas Lampung


Meski demikian tidak sembarang orang bisa memanggil rusa-rusa dengan siulan.  Butuh beberapa waktu agar rusa- rusa itu beradaptasi dan merespons sebuah siulan.

"Mereka tahu siulan, mereka akan nyamperin. Tapi begitu tahu itu orang baru, dia akan berhati- hati. Asal jangan melakukan sesuatu yang mengagetkan, rusa-rusa itu mau sih buat dipanggil apalagi sambil bawa makanan," kata Bayu disertai tertawa kecil.

Saat ini diketahui proyek Revitalisasi Monas berlangsung di sebelah lahan tempat Taman Rusa Tutul tinggal.

Revitalisasi itu menggusur sebanyak 190 pohon yang sebelumnya menjadi pelindung alami bagi para pengunjung Monas dari terik matahari.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020