Lies yang juga Bunda Baca Sulsel berupaya mendekatkan dunia literasi dengan keseharin anak karena prihatin melihat aktivitas anak yang banyak diisi dengan bermain gawai.
Makassar (ANTARA) - Tim Penggerak PKK melanjutkan program pembangunan perpustakaan lorong di sejumlah daerah di Provinsi  Sulawesi Selatan sebagai upaya meningkatkan literasi atau minat baca di tengah masyarakat.

"Tahun depan depan  ada 10 perpustakaan lorong lagi diperuntukan kabupaten/kota, saat ini di Takalar sudah ada satu perpustakaan lorong," kata Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Lies F Nurdin dalam keterangannya di Makassar, Sabtu.

Saat ini dalam tahap pertama telah merampungkan pembangunan enam perpustakaan di Makassar. Adapun empat sisanya masih dalam tahap pengerjaan.
Baca juga: PKK Sulsel rancang perpustakaan lintas generasi
Baca juga: Wapres harap pustakawan ciptakan inovasi untuk dorong minat baca


Lies yang juga Bunda Baca Sulsel berupaya mendekatkan dunia literasi dengan keseharin anak karena prihatin melihat aktivitas anak yang banyak diisi dengan bermain gawai.

"Dari kunjungan ditiap kecamatan yang ada di Kota Makassar, kebanyakan anak hanya bermain gadged, yang memang punya manfaat namun juga ada dampak negatif," kata istri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah itu.

Selain membangun perpustakaan, Lies juga berhasil menyediakan lima taman bermain bagi anak.
Baca juga: Tiga tokoh literasi Sinjai-Sulsel dikukuhkan

"Ini untuk mendukung aktivitas motorik anak dengan bermain, kami juga membangun taman bermain, baru ada lima sekarang," terangnya.

Baik taman bermain dan perpustakaan, Lies memperoleh dana dari Corporate Social Responsibility (CSR) beberapa BUMN.

Perpustakaan ini akan dilengkapi dengan fasilitas yang ramah anak, termasuk penggunaan cat yang tidak beracun, akan dan penambahan buku tiap tiga bulan sekali, dan pihak yang akan menjaga dan merawat fasilitas perpustakaan ini.
Baca juga: Peminjam buku di Perpustakaan Yogyakarta tak perlu turun kendaraan
 

Becak yang Dilengkapi Perpustakaan Mini

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020