Ada disparitas harga di Indonesia Timur sampai Rp3.000
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) mendorong adanya pemerataan harga bahan bakar pesawat udara atau avtur di seluruh wilayah Indonesia yang diharapkan dapat menekan harga tiket pesawat.

"Ada disparitas harga di Indonesia Timur sampai Rp3.000. Ini akan jadi kajian bagaimana caranya menghadirkan avtur supaya lebih kompetitif," kata Ketua Umum INACA Denon B. Prawiraatmadja di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis.

Meski begitu, Denon belum memproyeksikan besaran penurunan harga tiket jika harga avtur di seluruh Indonesia merata.

Baca juga: Indef sebut harga avtur Pertamina bersaing di pasar domestik

Menurut dia, untuk mengetahui prosentase besaran penurunan harga tiket pesawat itu harus melalui kajian.

Dia menjelaskan harga avtur menjadi salah satu faktor kunci komponen biaya dalam penentuan harga tiket pesawat selain mata uang yang juga berpengaruh.

"Terkait mata uang, kami akan bicara dengan Kementerian Keuangan agar bisa stabil," katanya.

Baca juga: Luhut tegaskan harga avtur harus turun

Kedatangan pengurus INACA ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian itu, lanjut dia, diharapkan agar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengkoordinasi beberapa kementerian/lembaga di bawahnya.

Hal itu, kata dia, berkaitan dengan adanya larangan dan pembatasan impor komponen suku cadang pesawat yang tergolong masih tinggi di Indonesia yakni mencapai sekitar 49 persen.

Dia membandingkan negara tetangga seperti Malaysia yang memberlakukan larangan dan pembatasan impor komponen pesawat sebesar 17 persen.

"Perhatian kami dalam larangan dan pembatasan adalah proses kegiatan operasi di penerbangan tentu banyak kementerian terlibat, di antaranya Kementerian Perindustrian. Ini prosesnya panjang, tentu targetnya bagaimana persentase itu turun semaksimal mungkin," katanya.

Baca juga: Ini pembelaan Pertamina, Nicke: Harga avtur sesuai formula pemerintah

Selama ini, distribusi dan penjualan avtur berada di tangan Pertamina selaku BUMN bidang minyak dan gas.

Terkait opsi avtur jika kemungkinan juga dikelola pihak swasta, lanjut dia, asosiasi menyambut baik sepanjang pelaksanaannya di beberapa bandara di Tanah Air bisa memberikan harga yang lebih bersaing.

Sementara itu, terkait dengan harga tiket pesawat udara yang saat ini masih mahal, Denon enggan memberikan tanggapan.

"Kami tidak bisa merespon, tanya ke maskapai saja," katanya.

Baca juga: Pemerintah desak efisiensi avtur guna tekan biaya penerbangan

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019