tren lambatnya pertumbuhan penyaluran kredit perbankan sepanjang tahun ini tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja bisnis SMF karena segmen bisnis SMF yang menyasar pembiayaan sekunder untuk rumah subsidi.
Jakarta (ANTARA) - BUMN pembiayaan sekunder perumahan PT Sarana Multigriya Finansial/SMF (Persero) meyakini target penyaluran pembiayaan sebesar Rp10 triliun pada tahun ini akan tercapai meskipun kinerja industri perbankan sebagai lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mengalami perlambatan.

"Insya Allah bisa tercapai, dan melebihi angka di prognosa (Rp10 triliun) lebih sedikit...," kata Direktur SMF Trisnadi Yulrisman di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

BUMN di bawah Kementerian Keuangan itu menargetkan penyaluran pembiayaan Rp10 triliun pada tahun ini untuk memenuhi rata-rata pertumbuhan 20 persen setiap tahun.

Trisnadi menuturkan hingga awal Desember 2019 ini masih ada beberapa proyek kerja sama yang akan meningkatkan portofolio pembiayaan SMF, terutama untuk pembiayaan rumah subsidi.

Baca juga: SMF akan kucurkan pembiayaan untuk FLPP Rp3,7 triliun di 2020

Perseroan memang paling banyak memenuhi pembiayaan untuk KPR subsidi, misalnya melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Pada tahun ini, dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp800 miliar seluruhnya dialokasikan SMF untuk FLPP.

"Kebutuhan pembiayaan dari perbankan masih cukup banyak," ujarnya.

Dia mengklaim tren lambatnya pertumbuhan penyaluran kredit perbankan sepanjang tahun ini tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja bisnis SMF karena segmen bisnis SMF yang menyasar pembiayaan sekunder untuk rumah subsidi.

Pasar kredit perumahan yang selalu dibayangi tingginya permintaan turut menopang bisnis SMF. "Masih ada beberapa yang ada di 'pipeline', sehingga target kami Rp10 triliun harus tercapai," ujar dia,

Baca juga: SMF gandeng "marketplace" pasarkan produk investasi sasar milenial

Untuk 2020, Trisnadi mengungkapkan perseroan akan memasang target pembiayaan yang lebih tinggi dibanding 2019. Meski demikian, dia mengungkapkan rencana bisnis SMF pada 2020 karena belum disetujui oleh Menteri Keuangan pada Rapat Umum Pemegang Saham.

Pada 2020, SMF mendapatkan peningkatan PMN menjadi Rp2,5 triliun dari Rp800 miliar pada tahun ini. Sebanyak Rp1,75 triliun dalam dana PMN itu akan dialokasikan SMF untuk FLPP, Rp250 miliar untuk KPR Pasca-bencana dan Rp500 miliar untuk pembiayaan KPR bagi Aparatus Sipil Negara (ASN) termasuk TNI dan Polri.

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019