Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat terus mengoptimalkan produksi pangan lokal melalui berbagai inovasi, teknologi tepat guna, sinergitas dan aksi nyata untuk ketahanan pangan Kota Sukabumi 2024.

"Ketahanan pangan merupakan salah satu program yang ada di misi Wali dan Wakil Wali Kota Sukabumi sehingga perlu adanya optimalisasi produksi pangan lokal agar bisa mencapai target," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Selasa.

Harus diakui lahan pertanian yang terbatas di wilayah Kota Sukabumi memang menjadi kendala dalam meningkatkan produksi pangan tetapi, dengan lahan yang terbatas ini produksi pangan bisa digenjot melalui berbagai inovasi, teknologi tepat guna dan aksi nyata.

Menurutnya, untuk mengantisipasi alih fungsi lahan pertanian ini pihaknya juga sudah menjadikan 321 hektare sawah untuk menjadi lahan pertanian produktif berkelanjutan atau lahan abadi sehingga, keberadaan tidak bisa dialih fungsikan.

Selain itu, meskipun lahan pertanian terbatas tapi produksi setiap hektarenya tinggi bahkan, produktivitas beras Kota Sukabumi merupakan salah satu yang terbesar di Jabar. Lanjut dia, produk pangan lokal tidak hanya selalu beras tetapi banyak yang bisa dikembangkan seperti perikanan, peternakan dan lainnya.

"Ketahanan pangan merupakan amanat undang-undang dan merupakan salah satu target millenium development goals (Mdgs). Untuk mewujudkan ketahanan pangan ini selain menetapkan 321 hektare sebagai lahan pertanian berkelanjutan juga melakukan optimalisasi teknologi pertanian," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi mengatakan untuk mendorong masyarakat khususnya kaum milenial agar meningkatkan produksi lokal pihaknya secara rutin melakukan berbagai ajang atau kagiatan seperti pameran produk pertanian, perikanan dan peternakan.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kelompok agro bisnis, mewadahi potensi kreatif dari para pelaku usaha agrobisnis baik pertanian, perikanan maupun peternakan. Kemudian melakukan sosialisasi untuk memanfaatkan perkarangan rumah agar dijadikan lahan pertanian.

"Kami pun saat ini tengah merintis pemasaran produk-produk agrobisnis dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga, inovasi dalam upaya meningkatkan produksi pangan lokal bisa terus berkembang," katanya. 


Baca juga: Kepulauan Sula promosikan makanan lokal di Hari Pangan Dunia
Baca juga: Cegah stunting, PKK Biak anjurkan pangan lokal penuhi asupan gizi anak
aca juga: Pengamat: Lecutkan semangat untuk kembangkan pangan lokal


Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019