Biak (ANTARA) - Pengelola stasiun penyalur bahan bakar minyak dan Pertamina diminta mencari solusi yang tepat untuk mengatasi setiap hari terjadinya antrean kendaraan hingga di jalan raya untuk membeli bahan bakar minyak bersubsidi jenis solar.

"Perlu pengaturan kendaraan mobil yang mengantre hingga di jalan raya setiap hari untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi," ucap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak, Yubelus Usior di Biak, Selasa.

Ia mengakui, jika kondisi antrean membeli minyak solar bersubsidi terjadi setiap waktu maka dapat menganggu kenyamanan kendaraan lain yang melintas di jalan raya.
Baca juga: Warga Sorong antre solar dua hari

Pihak Disperindag Biak, menurut Yubelius, setiap hari melihat kenyataan di lapangan telah terjadi antrean berbagai kendaraan hingga di jalan raya.

"Kendaraan dinas milik pribadi, angkutan umum dan mobil dinas instansi pemerintah harus mengantre untuk mendapatkan solar bersubsidi di SPBU Jalan Sisingamnangaraja Kelurahan Mandala distrik Biak Kota,"katanya.

Ia berharap, masalah penjualan bahan bakar minyak solar dan premium bersubsidi yang masih terjadi antrean harus segera ditangani pihak manajemen Pertamina MOR VIII Maluku-Papua dan Papua Barat.
Baca juga: Pemprov Babel akan keluarkan kartu kendali solar bersubsidi

Salah satu sopir, Tasman, mengakui, antrean membeli minyak solar bersubsidi teah lama terjadi di SPBU Biak di Jalan Sisingamangaraja.

"Hanya satu SPBU di Biak yang menjual solar dan premium bensin bersubsidi sehingga sangat wajar jika terjadi antrean panjang hingga di jalan raya,"katanya.

Kalangan sopir berharap, pihak manajemen Pertamina, pengelola SPBU, lembaga DPRD dan dinas terkait Pemkab Biak untuk mengatasi antrean kendaraan yang ingin membeli BBM jenis bensin dan solar bersubsidi .
Baca juga: Atasi antrean di SPBU, Pemkot Palu akan keluarkan aturan solar subsidi

Pantauan Antara,hingga pukul 17.15 WIT pembelian minyak solar bersubsidi di SPBU 84.98102 Jalan Sisingamangaraja masih terjadi antrean kendaraan pribadi, angkutan umum dan kendaraan dinas pemerintah.

Harga bahan bakar minyak satu harga di Provinsi Papua dan Papua Barat jenis solar bersubsidi dijual seharga Rp5.150/liter dan premium Rp6.450/liter.
Baca juga: Aptrindo nilai penghapusan subsidi solar lebih efektif dari pembatasan

Polisi Ungkap Penyelewengan BBM Subsidi

Pewarta: Muhsidin
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019