Manado (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), SH Sarundajang dan Presiden Filipina, Gloria Macapagal Arroyo, melakukan pembahasan tentang keamanan di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina, di Washinton, Amerika Serikat (AS). Melalui realese ditandatangani Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Pemprop Sulut, Roy Tumiwa, kepada ANTARA News, Rabu di Manado, bahwa Sarundajang dan Arroyo sepakat membahas dan menyiapkan konsep Traditional Fishing Rights di perairan Sulut, disela-sela pertemuan The Willard Inter Continental, Washington DC. Perairan laut dibagian utara Indonesia dan bagian selatan Filipina, sangat berpotensial terjadinya kejahatan internasional, hingga aksi ilegal fishing yang terus merajalela. Sementara faktor keamanan di perairan laut sangat terbatas, terkait minimnya armada milik TNI Angkatan Laut, kepolisian dan sebagainya. Selain masalah keamanan di perairan, peningkatan kerjasama ekonomi di kawasan Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) perlu terus ditingkatkan. BIMP EAGA memiliki potensi sangat besar untuk pengembangan industri pariwisata bahari (Marine Tourism Industry), hingga kegiatan lainnya sangat penting pada upaya peningkatan kesejahteraan manusia. Pada kesempatan tersebut, Presiden Philipina menyatakan dukungannya atas rencana penyelenggaraan World Ocean Conference (WOC) tahun 2009 di Kota Manado, terkait dengan upaya penyelamatan laut dari pemanasan global.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008