Painan (ANTARA) - Keindahan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat akan dinikmati warga London, Inggris pada tahun 2020 melalui foto-foto yang dipajang pada badan bus di kota itu, kata Bupati setempat, Hendrajoni.

"Setidaknya pada Juni atau Juli 2020 sekitar 20 unit badan bus di Kota London akan dihiasi dengan foto-foto yang menampilkan keindahan Mandeh," kata Hendrajoni di Painan, Minggu.

Ia meyakini kegiatan itu akan semakin meningkatkan popularitas Mandeh terutama kepada warga yang berada di London yang merupakan wilayah metropolitan terbesar di Britania Raya.
Baca juga: Presiden berharap pariwisata Mandeh angkat perekonomian lokal

Rencana tersebut menurutnya tidak bisa dilepaskan dari peran besar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sumatera Barat yang berhasil meyakinkan agen travel internasional dalam kegiatan itu.

"Kami berharap kegiatan tersebut tidak hanya akan menarik keinginan wisatawan luar negeri untuk ke Mandeh namun lebih dari itu yakni untuk menarik keinginan investor untuk berinvestasi," imbuhnya.

Menurutnya saat ini peluang berinvestasi di Mandeh masih terbuka lebar dan pihaknya terus membuka kesempatan seluas-luasnya terkait hal itu.

Apalagi katanya dengan akan terbitnya peraturan pemerintah mengenai KEK Mandeh maka kepastian untuk berinvestasi di Mandeh semakin terbuka.
Baca juga: Kementerian PUPR rampungkan jalan akses Kawasan Wisata Mandeh

Dengan turuntangannya pejabat pusat dalam menuntaskan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, ia yakin peraturan pemerintah mengenai KEK Mandeh terbit pada 2020.

Kawasan Mandeh memiliki perairan yang tenang, di lokasi terdapat beberapa gugusan pulau cantik berpasir putih yang memiliki keindahan serta keunikan tersendiri.

Bahkan diantara pulau itu yakni Pulau Cubadak sudah dikelola investor Itali sejak 1993, tak tanggung-tanggung investor tersebut menjadikan wisatawan luar negeri sebagai pangsa pasarnya.

Selain itu di lokasi juga terdapat lokasi menyelam berkelas dunia yakni bangkai Kapal MV Boeloengan yang tenggelam di perairan Mandeh setelah dibombardir oleh tentara Jepang di era perang dunia II sekitar tahun 1942.
Baca juga: Kementerian Pariwisata promosikan Mandeh ke empat kawasan
Baca juga: Seratus toilet dibangun di kawasan wisata Mandeh

Ada Yang Serupa Raja Ampat Di Puncak Mandeh

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019