Yang ada penyakitnya kita buang dengan cara dikubur serta disiram desinfektan
Serang (ANTARA) - Hasil pemeriksaan di sejumlah titik pemotongan hewan kurban yang dilakukan tim Dinas Pertanian Provinsi Banten, ditemukan penyakit cacing hati di sejumlah daging hewan kurban.

"Dari 526 hewan kurban yang diperiksa terdapat kurang lebih 11,5 persen yang ada penyakit cacing hati, Fasciola gigantica," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesmavet Dinas Pertanian Banten, Aam Muawanah di Serang, Senin.

Selain cacing hati, kata Aan, ada juga penyakit lainnya yaitu sebanyak 17 ekor kambing/domba yang ada kelainan di paru-parunya.

Atas temuan tersebut, kata Aan, pihaknya langsung melakukan tindakan dengan menyisihkan bagian dari daging atau jeroan hewan kurban yang terkena penyakit tersebut kemudian dikubur serta disiram dengan menggunakan desinfektan.

"Yang ada penyakitnya kita buang dengan cara dikubur serta disiram desinfektan, " kata Aan.

Dalam pemeriksaan posmortem hewan kurban tersebut, pihak Dinas Pertanian Provinsi Banten sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat atau panitia kurban mengenai cara-cara pemeriksaan daging kurban terutama jeroan yang berpenyakit dan tidak.

Sehingga, lanjut dia, ke depan masyarakat bisa secara mandiri melakukan pemeriksaan dengan cara yang mudah dan sederhana, dan masyarakat yang mengkonsumsi daging kurban mendapat daging kurban yang Aman, Sehat, Halal dan Utuh (Asuh).

"Selain memeriksa langsung di lokasi pemotongan hewan kurban, kita juga memberi tahu dan mencontohkan cara-cara pemeriksaan daging dan jeroan yang sehat dan berpenyakit kepada panitia pemotongan hewan kurban," kata Edi seorang petugas Distan Banten saat memeriksa daging kurban di lingkungan DKM Al Islam Bumi Agung Permai I Kota Serang.

Dinas Pertanian Provinsi Banten memantau 17 lokasi pemotongan hewan kurban pada hari H pelaksanaan Idul Adha 1440 Hijriah di wilayah Kota Serang yang berlokasi di lingkungan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Kota Serang.

Distan Banten menyebarkan petugas kesehatan hewan di 17 lokasi tersebut untuk memeriksa daging hewan kurban setelah dipotong (post mortem), terutama untuk memeriksa jeroannya, seperti limpa, hati, paru-paru, dan ginjal guna mengantitipasi adanya kandungan penyakit.

"Kita akan memeriksa jeroannya hewan kurban terutama bagian hati karena khawatir ada penyakit cacing, " kata Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid

Menurutnya, setiap petugas yang diturunkan ke lokasi akan dibekali dengan pisau dan desinfektan, untuk memeriksa jeroan hewan kurban.

 "Kan kalau hati itu pinggirnya tipis-tipis. Nah khawatir ada kelainan seperti penggelembungan di pinggir atau gerigi-gerigi, itu harus diperiksa karena khawatir mengandung penyakit," katanya. * 


Baca juga: Warga muslim Kaitetu gelar ritual tradisi berkurban
Baca juga: 223 hewan kurban di Bantul idap cacing hati 
 

Pewarta: Mulyana
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019