Penajam (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Tmur, mengalami kerugian lebih kurang Rp2 miliar per tahun akibat kebocoran pipa distribusi air bersih.
Direktur Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Abdul Rasyid saat dihubungi di Penajam, Kamis mengungkapkan, tingkat kebocoran air per tahun mencapai sekitar 33,15 persen.
Kebocoran air tersebut terjadi menurut dia, diakibatkan jalur perpipaan sudah tua dan sering mengalami kerusakan.
Tingkat kehilangan air yang diproduksi Perumda Air Minum Danum Taka lanjut Abdul Rasyid, menjadi pekerjaan rumah yang masih belum dapat terselesaikan.
Kebocoran atau kehilangan air disebabkan jaringan pipa untuk distribusi air bersih kondisinya sudah tua dan belum dilakukan peremajaan.
"Kondisi jaringan pipa distribusi sudah tua belum ada peremajaan, sehingga sering terjadi bocor atau rusak," ujar Abdul Rasyid.
"Angka kebocoran mencapai sekitar 33,15 persen itu melebihi target nasional sekitar 20 persen," tambahnya.
Sampai saat ini kata Abdul Rasyid, belum ada peremajaan jaringan pipa distribusi air bersih, sehingga pendapatan dari pengelolaan air bersih belum maksimal.
Jika tingkat kebocoran dapat diminimalisir sampai di bawah 20 persen ia yakin bisa menekan angka kerugian Perumda Air Minum Danum Taka.
Akibat adanya kebocoran pipa distribusi air bersih tersebut jelas Abdul Rasyid, dari sisi keuangan dalam satu tahun Perumda Air Minum Danum Taka mengalami kerugian sekitar Rp2 miliar.
"Pendapatan maksimal masih belum bisa didapatkan dan selama satu tahun rugi Rp2 miliar akibat kebocoran air," ucapnya.(ADV)
Perumda Air Minum Penajam rugi Rp2 miliar per tahun karena kebocoran pipa
Kamis, 18 Februari 2021 21:36 WIB
Angka kebocoran mencapai sekitar 33,15 persen itu melebihi target nasional sekitar 20 persen