Samarinda (ANTARA) - Walikota Samarinda mengimbau seluruh masyarakat agar dengan penuh kesadaran melakukan upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai penuaran COVID-19.
Diantaranya dengan menjaga kesehatan dan tingkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular berbagai macam penyakit, termasuk Virus Corona.
"Gunakan masker jika ke luar rumah, jaga jarak fisik (physical distancing), hindari kerumunan, dan laporkan segera bagi pelaku perjalanan yang tiba dari daerah terjangkit untuk lakukan karantina sesuai ketentuan," seru Walikota Samarinda Syaharie Jaang saat memberi keterangan pers, di Rumah Jabatan Walikota Samarinda, Senin ( 4/5 ).
Jaang memberikan keterangan pers didampingi sejumlah pejabatn antara lain Sekkot Samarinda H. Sugeng Chaerunddin, Kadis Perhubungan H. Ismansyah
Plt Kepala BPBD Samarinda Hendra, dan Kepala Satpol PP Kota Samarinda.
Walikota mengingatkan agar masyarakat jujur dengan riwayat perjalanan yang dilakukan, sehingga dapat diantisipasi sejak dini kemungkinan terpapar COVID-19 baik bagi petugas kesehatan, keluarga maupun, masyarakat.
“Laporkan jika ada keluarga yang memiliki riwayat perjalanan dari negara atau daerah pandemi COVID-19 atau zona merah. Terlebilh jika memiliki gejala seperti demam, batuk, pilek, sesak dalam 14 hari sejak kepulangan untuk dapat melaporkan diri dengan menghubungi call center hotline 112,” katanya.
Dia menilai penting mengingatkan upaya pencegahan berbasis masyarakat, karena perkembangan kasus COVID-19 semakin hari semakin mengkhawatirkan.
Utamanya terkait jumlah kasus positif COVID-19 Kota Samarinda hingga 3 Mei 2020 mencapai 25 orang setelah penambahan terakhir sebanyak 6 orang yang sebagian besar merupakan pelaku perjalanan dari luar Kota Samarinda.
Lebih lanjut, total warga Samarinda yang menjadi Pasien dalam Pengawasan (PDP) telah mencapai 67 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) mecapai 1.334 kasus.
Lebih dari itu dia menyebut baru saja ada dua pasien yang meninggal dunia, tetapi tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota dan non-klaster.
Syaharie Jaang mengatakan bahwa dia menerima informasi jika pasien tersebut reaktif atau positif corona. Meskipun, hasil swab belum keluar tapi pemakaman tetap dilakukan sesuai dengan protokol pasien COVID-19.
“Samarinda yang merupakan kota transit dari wilayah Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur , Bontang, dan Balikpapan, sementara daerah-daerah tersebut merupakan daerah yang sudah memiliki trasmisi lokal penyebaran COVID 19 makanya harus diwaspadai penyebarannya,” kata Jaang.
Meski begitu dia mengaku berupaya tidak memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebab jika PSBB diterapkan tentu berdampak pada gerak langkah dari masyarakat yang meliputi perekonomian.
"Yang jelas beberapa titik masuk wilayah Kota Samarinda ini akan kami lakukan pemeriksaan (screening) yang tegas, kita tidak menerima orang mudik terkecuali kalau ada yang masuk dengan kondisi tertentu dan kita cek juga sesuai protap COVID-19," terangnya.
Selaku penanggungjawab dan mengambil keputusan di pemerintah dia mengaku dalam suasana apapun siap.
Walikota Imbau Masyarakat Sadar Upayakan Pencegahan Penularan COVID-19
Senin, 4 Mei 2020 13:42 WIB
Jaga kesehatan dan tingkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular berbagai macam penyakit, termasuk Virus Corona