Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Kementerian Dalam Negeri menyatakan pemahaman wawasan kebangsaan bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya di wilayah perbatasan sangat penting sehingga perlu dilakukan forum dialog wawasan kebangsaan.
"Dialog difokuskan di wilayah perbatasan seluruh Indonesia termasuk Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur yang berbatasan dengan negara Malaysia," kata Kepala Sub Direktorat Wawasan Kebangsaan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri David Yama di Nunukan, Rabu.
Melalui forum dialog ini, dia menambahkan, lebih memantapkan lagi pemahaman wawasan kebangsaan oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
Untuk masyarakat di wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan, agar terus menggelorakan semangat jiwa persatuan dan kesatuan yang berlandaskan pada empat konsensus yaitu Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Pancasila, Bhinnneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Komitmen pada pada keempat konsensus ini, bagi masyarakat Indonesia sangat penting," ujarnya.
Diharapkan pula, melalui forum-forum dialog ini implementasi wawasan kebangsaan dapat menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia yaitu aspek ilmu pengetahuan, politik, ekonomi dan sosial budaya.
Terkait dengan upaya peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan di wilayah perbatasan, David menjelaskan secara geografis dan sosiologis sudah sangat kuat. Sehingga kekhawatiran terpengaruh atau terkontaminasi dengan tradisi negara lain masih kecil.
"Dengan memperhatikan kondisi geografis dan sosialogis masyarakat perbatasan di Nunukan ini, saya kira tidak semudah itu bisa dipengaruhi oleh negara tetangga," ucapnya.
Pengaruh kuat yang bisa membuat masyarakat perbatasan dari negara lain adalah soal kewarganegaraan. Namun hal ini masih sangat sulit dilakukan terhadap masyarakat Kabupaten Nunukan yang berada di wilayah perbatasan berkat masih kuatnya pemahaman akan cinta tanah air dan nasionalismenya.
"Meskipun harus diakui bahwa ketergantungan masyarakat Indonesia di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan terhadap negara tetangga Malaysia sangat tinggi dari segi kebutuhan sehari-hari," katanya.
Direktur Indonesian Centre of Civic Edukation (ICCE) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta, Dr A Ubaedillah MA menyatakan perlakukan dan tata cara penerapan wawasan kebangsaan di kalangan masyarakat perbatasan seperti di Kabupaten Nunukan membutuhkan metode khusus.
Dan metode dialog kelihatannya sangat efektif terbukti dengan antusiasnya peserta dialog yang diselenggarakan selama dua hari di Hotel Firdaus, Nunukan ini. (*)
Kemendagri: Pemahaman Wawasan Kebangsaan di Perbatasan Penting
Rabu, 13 Juni 2012 19:40 WIB