Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menjalin kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kaltim M. Syafranuddin dihubungi dari Samarinda, Senin, mengatakan kerja sama tersebut bertujuan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) putra-putri Kaltim agar lebih religius.
"Kami juga melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur dalam penjajakan kerja sama ini," katanya.
Pihaknya telah berkunjung ke Kampus Unida Gontor sekaligus melakukan penandatanganan naskah kesepakatan bersama yang dilakukan Rektor Unida Prof Amal Fathullah Zarkasyi.
Penandatanganan di Gedung Utama Kampus Unida disaksikan Wakil Rektor Dr Hamid Fahmy Zarkasy dan jajaran civitas akademika Unida lainnya.
Sebelumnya, di Samarinda, naskah kesepakatan kerja sama telah ditandatangani Gubernur Kaltim Isran Noor dan Ketua MUI Kaltim K.H. Hamri Has.
"Kita bersyukur Kaltim bekerja sama dengan Unida, salah satu universitas terkemuka di Jatim,” kata Ivan, sapaan akrab Syafranuddin kepada Rektor Unida.
Beberapa tahun sebelumnya, melalui MUI Kaltim telah dikirim ke Gontor para putra daerah setempat untuk menjalani pendidikan kader ulama selama enam bulan.
Ke depannya akan ditingkatkan lagi dengan menyertakan putra-putri Kaltim mengikuti pendidikan untuk tingkat sarjana dan pascasarjana (S1 dan S2) didukung Beasiswa Kaltim Tuntas.
Muhammad Wahyudi, salah satu alumnnus Unida asal Balikpapan yang kini dipercaya sebagai Kepala Departemen Pengajaran Bahasa Arab Unida turut hadir menyaksikan penandatanganan naskah kesepakatan kerja sama tersebut.
Dia menjelaskan Unida mulanya adalah Institusi Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor. Unida yang berdiri pada 2014, merupakan perguruan tinggi lanjutan bagi santri di Pondok Modern Darussalam Gontor. Unida memadukan keilmuan agama dan sains.
Dalam perkuliahannya, kampus itu menerapkan sistem asrama, yakni kegiatan mengaji, kajian keagamaan, shalat berjamaah, dan ibadah lainnya. Semua diatur kampus dengan tingkat kedisiplinan tinggi sehingga menghasilkan sarjana yang unggul dan berdaya saing.