Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengimbau rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan pasien virus Corona (Koronavirus), Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Samarinda, untuk tetap siaga menjaga kemungkinan adanya penderita Koronavirus di wilayah setempat.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi di Samarinda, usai coffe morning dengan sejumlah wartawan dan Kepala SKPD, mengatakan bahwa Menteri Kesehatan RI juga telah memberikan imbauan kepada rumah sakit untuk mengantisipasi pasien virus yang menyebabkan kematian tersebut..
“Kita harus waspada karena Kota Samarinda dan Balikpapan masuk di antara 19 kota yang diminta untuk tetap mewaspadai, baik dari pelabuhan laut maupun udara, bagi masuknya orang-orang yang terdeteksi terkena virus ini,” ucapnya.
Menurut Hadi, berdasarkan laporan dari dinas kesehatan setempat saat ini belum ada warga Kaltim yang dinyatakan terkena virus tersebut.
"Sempat ada berita tidak benar bahwa telah ada delapan warga negara Asing keturanan Tionghoa yang sempat mendarat di Bandara APT Pranoto sehingga menimbulkan kekhawatiran teridentifikasi virus tersebut," katanya.
Hadi menjelaskan bahwa WNA tersebut telah dinyatakan lolos pemeriksaan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP) di APT Pranoto Samarinda. Bahkan, yang bersangkutan telah menjalani scaning di Bandara Sukarno Hatta sebelum mendarat ke Samarinda.
“Saya juga memperjelas bahwa tidak ada mahasiswa Kaltim yang tinggal di Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), sehingga aman,” katanya.
Hadi berpesan agar masyarakat bisa lebih menerapkan pola hidup sehat, seperti mencuci tangan.
“Untuk sementara waktu, masyarakat sebaiknya jangan bepergian ke wilayah endemik virus tersebut," kata Wagub Kaltim Hadi Mulyadi.