Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi mengaku tidak bosan mengajak jajarannya untuk melakukan berubahan, tidak terpaku pada kebiasaan, tetapi harus terus memacu semangat meningkatkan kualitas diri agar kinerjanya semakin meningkat.
“Memasuki tahun 2020, semua harus memiliki semangat baru.Hal ini penting dilakukan karena perkembangan begitu cepat, sehingga kita harus menyesuaikan,jika tidak ingin tertinggal,” tegas Jauhar pada arahannya saat memimpin apel pagi, Senin (20/12).
Ia mengatakan, sejak ditetapkannya Kaltim sebagai lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), dia sudah memprediksi akan banyak serbuan PNS dan tenaga kerja sektor lain hijrah ke Kaltim. Dan itu pasti akan terjadi baik saat proses pembangunan, maupun saat pemindahan IKN direalisasikan.
Terbukti, katanya baru-baru ini Presiden Joko Widodo memerintahkan agar PNS yang akan pindah dipastikan. “Bila angka pastinya sudah ada, maka aka nada migrasi besar-besar sejumlah PNS ke Kaltim. Entah pindah ke pusat, provinsi khusus Ibu Kota, Provinsi Kaltim, maupun kabupaten/kota se Kaltim. Makanya kita harus siap untuk bersaing,” urainya.
Oleh karena itu ujar Jauhar sistem remunerasi harus dipercepat sebagai persiapan, agar penyelenggaraan pemerintahan berbasis kinerja. Makanya nanti jangan heran, pangkat sama, jabatan sama pendapatan berbeda, karerna semua akan dibayar sesuai hasil pekerjaan.
Pemprov Kaltim sendiri diakui Jauhar sudah mulai mempersiapkan penerapan sistem remunerasi. Bahkan informasinya Gubernur Kaltim sudah menyetujui percepatan pelaksanaannya dan tinggal menunggu beberapa hal sebagai persiapan.
“Prinsipnya jangan iri sama kejelekan,irilah pada kebaikan sebagai motivasi agar kinerja semakin baik,” serunya.