Ujoh Bilang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur mengombinasikan pembangunan sektoral dan pengembangan wilayah guna membangun daerah yang berbatasan dengan Malaysia itu secara komprehensif, kata Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh.
"Pembangunan sektoral yang bersifat 'top-down' perlu dilengkapi dengan model pengembangan 'bottom-up'. Pembangunan sektoral perlu dikombinasikan dengan model pengembangan wilayah sehingga akan membentuk model pembangunan yang bersifat komprehensif," ucapnya dalam sambutan pembukaan Rakor Pendamping Gerbangmas-P2MKM (Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Mandiri) yang dibacakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Mahakam Ulu Ubang Nyau di Long Bagun Ulu, Jumat.
Dengan latar belakang kondisi daerah itu, katanya, kesejahteraan masyarakat setempat tidak mungkin ditingkatkan jika hanya mengandalkan model pembangunan sektoral yang terpusat di ibu kota kabupaten.
Ia mengatakan pengembangan wilayah setempat bermuara di desa sebagai suatu kebutuhan karena Kabupaten Mahakam Ulu sebagai kawasan perbatasan antarnegara yang hingga kini belum memiliki jalan tembus.
"Sejak dilantik menjadi bupati definitif Mahulu (Mahakam Ulu) yang pertama tanggal 17 Febuari 2016 lalu, keinginan saya yang terbesar adalah menggerakkan model pengembangan wilayah yang bermuara dari kampung," ujarnya.
Kabupaten Mahakam Ulu, katanya, sebagai wilayah strategis karena terletak di perbatasan darat dengan Malaysia.
Ia menjelaskan Mahakam Ulu sebagai daerah perbatasan, menjadi salah satu pintu gerbang negara. Daerah itu dengan kontur perbukitan, tanpa prasarana jalan darat yang menghubungkan antarkecamatan dan antarkampung.
"Membangun satu ruas jalan di Mahulu ini, bisa sama mahalnya dengan membangun landasan pacu lapangan terbang di daerah lain," ucap dia.
Sarana dan prasarana transportasi di Mahakam Ulu yang siap, katanya, hanyak jalur Sungai Mahakam dengan ongkos operasi yang memberatkan warga karena mahal.
Ia menyebut potensi alam daerah setempat cukup tersedia tetapi biaya pengolahan dan angkutan ke pusat pemasaran mahal, sehingga sulit bersaing dengan komoditi sejenis yang dihasilkan daerah lain.
Ia menyebut bahwa nilai anggaran pembangunan daerah itu yang tersedia setiap tahun hanya bisa memenuhi sepertiga jumlah yang dibutuhkan.
"Oleh karena itu, penentuan skala prioritas untuk setiap kegiatan pada masing-masing urusan pemerintahan harus dilakukan dengan cara yang cermat dan teliti," tuturnya.
Mahakam Ulu "kawinkan" pembangunan sektoral-pengembangan wilayah
Sabtu, 14 Desember 2019 6:04 WIB