Samarinda (ANTARA) - Pemprov Kaltim melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melakukan sosialisasi membangun kesadaran masyarakat untuk menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan di 9 kabupaten/kota se Kaltim.
Salah satunya melakukan sosialisasi di Kabupaten Berau yakni Sosialiasi Peningkatan Pastisipasi Pemilih Bagi Pemilih Muda, Kaum Perempuan dan Penyandang Disabilitas dalam Pilkada Serentak 2020, Rabu (6/11).
Sosialisasi dibuka Gubernur Kaltim, Isran Noor yang diwakili Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi .
Pada acara sosialisasi tersebut dihadiri Bupati Berau, Muharram yang juga menyampaikan sambutan sebagai tuan rumah, Kepala Kesbangpol Kaltim, Yudha Pranoto, serta narasumber Ketua KPU Kaltim, Rudiansyah, Kasubdit Pendidikan Politik Kemendagri, Cahyo Ariawan, serta Kepala Biro PPOD Setprov Kaltim, Deni Sutrisno.
Dalam sambutannya Gubernur Isran yang bacakan Jauhar Efendi mengatakan, sosialisasi perlu dilakukan karena, hampir seluruh wilayah Kaltim kecuali Kabupaten Penajam Paser Utara dan Provinsi Kaltim bakal menyelenggarakan Pilkada serentak 2020.
Meskipun berkaca masa lalu penyelenggaraannya selalu berhasil menggelar Pilkada dan Pemilu dengan baik. Hal itu membuktikan rakyat Kaltim sudah dewasa dalam menyikapi fenomena politik dan perbedaan pilihan.
erhasil membangun tatanan demokrasi yang tokoh merupakan hasil perpaduan kerja semua pihak baik penyelenggara, pengawas, pemerintah dan aparat keamanan yang didukung penuh oleh masyarakat.
“Kondisi ini harus kita pertahankan sampai kapan pun dan bisa menjadi contoh daerah lain dalam kehidupan berpancasila dengan baik melalui Pilkada yang selalu berakhir damai dan kondusif,” sebutnya.
Kendati demikian dibalik keberhasilan Kaltim dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada ada yang perlu diperhatikan yakni soal partisipasi pemilih. Berkaca pada pemilihan gubernur 27 Juni 2019 partisipasi pemilih Kaltim hanya 50,16 persen atau jauh dari target 77,5 persen dengan angka golput mencapai 41,48 persen.
Hal tersebut menurutnya harus menjadi perhatian semua terutama penyelenggara dan pengawas serta pemerintah agar benar-benar bekerja keras mencapai partisipasi yang lebih baik.
“Biaya Pilkada relatif mahal, tercatat jumlah dana hibah yang digelontorkan oleh 9 kabupaten/kota untuk Pilkada kali ini mencapai Rp563 miliar lebih," sebutnya.
Oleh karena itu melalui kegiatan sosialisasi mengajak peserta dapat menyerap dan memperhatikan berbagai hal yang disampaikan nara sumber selanjutnya saudara-saudara bisa mengajak kolega tetangga serta anggota keluarga dan siapa saja untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2020.
Ia pun berpesan kepada pihak penyelenggara dan pengawas, untuk bekerja keras memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa penyelenggaraan dan pengawasan Pilkada berjalan sesuai aturan dan harapan sehingga mampu menggugah antusias masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada saat nanti.
Menurut Jauhar sosialisasi sangat penting karena keberhasilan sebuah pemilih pemilihan umum di suatu negara atau daerah tidak hanya dilihat dari keamanan kelancaran dan terpilihnya pemimpin dengan prinsip langsung umum bebas dan rahasia serta jujur dan adil, terpenting dalam proses demokrasi adalah dukungan masyarakat untuk menggunakan hak pilih.
Dengan begitu katanya akan terlihat tingkat partisipasi yang signifikan termasuk bagi pemilih pemula agar betul-betul memanfaatkan momen bersejarah ini, karena sebagai warga negara mereka telah diberi kesempatan untuk pertama kalinya ikut menentukan masa depan daerah.
“Seluruh warga Kaltim khususnya masyarakat Berau yang memiliki hak pilih untuk datang ke TPS dengan wajah berseri dan penuh kebahagiaan untuk memilih kepada daerah masing-masing,” Tuturnya.