Samarinda (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi di Samarinda, Jumat mengajak seluruh lapisan masyarakat setempat untuk bersama-sama melaksanakan Program Pencegahan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba (P4GN).
Menurut Hadi Mulyadi, bahaya narkoba sudah merajalela di Indonesia. Peredarannya tidak saja di kota-kota besar tapi sudah merambah ke desa-desa.
Demikian pula pengedar dan pemakai barang haram ini tidak saja kalangan orang yang berduit namun anak pelajar bahkan ibu rumah tangga.
"Kaltim kita cita-citakan mencapai zero narkoba. Tidak seperti sekarang ini Kaltim berada di urutan lima nasional. Maksud zero narkoba paling tidak menurunkan prevalensi dari nomor lima menjadi nomor lima belas atau peringkat 20," kata Hadi Mulyadi kepada awak media.
Untuk mewujudkan harapan itu, seluruh elemen dan komponen masyarakat harus bersatu padu memerangi peredaran narkoba di Kaltim.
Niat untuk memerangi barang haram tersebut, dikatakan Hadi harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, RT, RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota bahkan tingkat provinsi.
"Saya yakin itu bisa kita lakukan asal ada kemauan, kekompakan dan kesadaran dalam pemberantasan peredarannya. Narkoba harus diberantas karena dapat merusak generasi muda kita," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia saat ini dalam status darurat narkoba, akibat penyelahgunaan obat terlarang itu sudah sangat serius bahkan sudah berdampak pada penurunan produktivitas.
Oleh sebab itu, lanjut Hadi dibutuhkan langkah-langkah serius, strategis dan konkret untuk menurunkan peredaran penyalahgunaan narkoba.
"Masalah narkoba di Kaltim bukan hal tabu lagi. Peredaran gelap narkoba semakin meningkat mengharuskan pemerintah dan pihak berwajib melakukan upaya pemulihan serta pencegahan sedini mungkin. Diharapkan partisipasi dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat," tegas Hadi Mulyadi.