Samarinda (ANTARA) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) Kota Samarinda tetap optimistis bisa mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Samarinda pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2020 dengan mengandalkan jalur koalisi politik di DPRD setempat.
Sebagai partai pemenang Pemilu Legislatif 2019 di Kota Samarinda, partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut meraih delapan kursi legislatif dan sukses merebut ketua DPRD Kota Samarinda.
Namun, dengan hanya delapan kursi partai pimpinan Megawati Sukarnoputri tersebut masih belum cukup untuk mengusung pasangan kepala daerah secara mandiri, dan perlu tambahan minimal satu kursi untuk memenuhi kuota persyaratan pencalonan, kata Sekretaris DPC PDIP Kota Samarinda, Ahmad Sofyan di Samarinda, Selasa.
Ia mengatakan, Fraksi PDIP di DPRD Kota Samarinda saat ini sudah berjumlah sembilan kursi dengan bergabungnya anggota dewan dari Partai Hanura di Fraksi PDIP.
"Artinya dengan koalisi yang ada di dewan saat ini, kami sudah bisa mengusung pasangan calon sendiri, tanpa kami harus bersusah payah mencari koalisi dengan partai lainnya," jelas Sofyan.
Meski berpeluang mengusung calon secara mandiri, menurut dia, partainya masih membuka kesempatan kepada calon di lluar kader untuk bersaing menjadi calon wali kota dan wakil wali kota yang akan diusung oleh PDIP.
"Kami telah membuka tahapan penjaringan bakal calon, dan saat ini dalam tahap pengembalian berkas," katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah pengambil formulir pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota berjumlah 12 orang, terdiri dari tiga orang merupakan kader dan lainnya non kader partai.
Sekretaris Tim Penjaringan PDIP Kota Samarinda, Mas'ud Syahid mengatakan, sudah ada empaf orang yang telah mengembalikan berkas formulir pendaftaran.
"Mereka yang telah mengembalikan berkas di antaranya Zuhdi Yahya (kader), Apri Gunawan, Saefudin Zuhri dan Zairin Zain, ketiganya merupakan tokoh di luar kader partai," jelasnya.