Samarinda (ANTARA) - Sebanyak 30 orang kader pengelola Kampung KB percontohan yang tersebar di kabupaten/kota se Provinsi Kalimantan Timur diberikan pelatihan oleh Perwakilan BKKBN Kaltim untuk memotivasi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait pengelolaan Kampung KB.
"Pelatihan ini merupakan pelatihan Kampung KB percontohan atau rujukan bagi kampung KB yang lainnya mereka terpilih sebagai pengelola kampong KB terbaik di daerahnya," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim,Eli Kusnaeli, di Samarinda, Senin.
Seperti diketahui katanta di Provinsi Kalimantan Timur telah terbentuk sebanyak 226 Kampung KB, dari jumlah tersebut sebanyak 30 kader terbaik dipilih untuk mengikuti pelatihan angkatan I. Sehingga Kampung KB yang terbaik sebagai pusat rujukan atau percontohan dalam mengembangkan Kampung KB.
Mereka di atih agar lebih termotivasi, pengetahuannya dan ketarampilannya meningkat dan bersemangat dalam mengembangkan Kampung KB di daerahnya.
"Pelatihan ini berlangsung selama sepekan, selain pemateri dari BKKBN Kaltim juga nara sumber dari BKKBN pusat. Selain itu juga melakukan kunjungan ke Kampung KB Semasa di Kecamatan Palaran, Kelurahan Bukuan di Samarinda,” katanya.
Eli mengatakan keberadaan Kampung KB dapat membantu masyarakat, idealnya setiap keluarga dapat melaksanakan 8 fungsi keluarga yakni agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pelestarian lingkungan.
Diharapkan bagaimana keluarga mewujudkan keluarga kecil, setiap keluarga memiliki kesempatan untuk mendidik dan membesarkan anaknya dengan sehingga terbentuk Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Tentunya hal itu tidak mudah selain peran keluarga juga faktor lingkungan sangat mempengaruhi.
Oleh sebab itu melalui kampung KB, keluarga dapat ,mengetahui terkait 8 fungsi keluarga, pengetahuan dan keterampilan akan bertambah sehingga terwujud keluarga kecil yang sejahtera.
Eli Kusnaeli berharap jumlah Kampung KB akan terus bertambah dari yang sudah terbentuk sebanyak 226 Kampung KB yang tersebar di kabupaten/kota, namun diprioritaskan di daerah-daerah terpencil, perbatasan dan daerah tertinggal.
"Diharapkan 50 persen penambahan Kampung KB bisa terbentuk di daerah daerah terpencil, tertinggal dan wilayah perbatasan," papar Eli.
Sementara itu panitia pelaksana pelatihan Hafsah menambahkan tujuan dari palatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan terkait pengelolaan kampung KB terutama konsep dasar.
"Pelatihan angkatan I ini diikuti sebanyak 30 orang peserta berasal dari kabupaten/kota se Kalimantan Timur,” kata Hafsah.