Samarinda, (Antaranews Kaltim) - Berbagai barang/jasa kebutuhan pokok di Provinsi Kalimantan Timur sepanjang Januari 2019 mengalami inflasi sebesar 0,56 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender 0,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,48 persen.
“Inflasi sebesar itu merupakan gabungan dari dua kota yang menjadi patokan indeks harga konsumen (IHK), yakni inflasi 0,60 persen di Kota Samarinda dan inflasi 0,50 persen di Kota Balikpapan,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim, Atqo Mardiyanto.
Inflasi di Kaltim dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,87 persen, diikuti kelompok sandang 0,82 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,22 persen.
Kemudian kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,18 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,13 persen, dan kelompok kesehatan berinflasi 0,06 persen.
Sementara itu, lanjutnya, untuk kelompok transportasi dan komunikasi mengalami terjadi sebaliknya, yakni mengalami deflasi (penurunan harga) hinga minus 0,79 persen.
Dari 82 kota pantauan IHK secara nasional, kataAtqo, pada Januari 2019 adalah sebanyak 73 kota mengalami inflasi, kemudian terdapat 9 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,23 persen dan terendah di Kota Pematang Siantar sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual hingga minus 0,87 persen dan terendah di Kota Merauke yang tercatat minus 0,01 persen.
Menurut dia, IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.
Dia juga mengatakan bahwa pada Januari 2019 ada enam kelompok yang memberikan andil positif, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,555 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,058 persen.
Kemudian kelompok sandang dengan andil 0,045 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,026 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga berandil 0,012 persen, dan kelompok kesehatan memberikan andil sebesar 0,003 persen.