Jakarta (Antaranews) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menginvestasikan dana kelolaan sebesar Rp73 triliun sejak 31 Januari 2018 untuk mendukung pembangunan infrastruktur dalam bentuk surat utang.
"Ada sebesar Rp73 triliun yang kami investasikan untuk mendukung infrastruktur. Namun demikian, investasi kami di infrastruktur tidak dalam bentuk investasi langsung tetapi melalui instrumen surat utang," kata Direktur BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu.
Bentuk investasi berupa surat utang tersebut, papar dia, apabila ada badan usaha milik negara (BUMN) di bidang karya menjual surat utang untuk pembangunan infrastruktur, maka BPJS-TK bersedia membelinya.
"Misalnya, ada BUMN karya yang akan membangun tol mengeluarkan obligasi, maka BPJS Ketenagakerjaan yang mengambil. Oleh karena itu, total dananya saat ini sekitar Rp73 triliun yang sudah kami alokasikan untuk mendukung infrastruktur," katanya.
Sementara terkait total dana kelola BPJS-TK, Agus Susanto menyebutkan hingga akhir Januari 2018 jumlah keseluruhannya mencapai sekitar Rp320 triliun. dari jumlah itu, sekitar 81 persen (Rp259,2 triliun) dipakai untuk kegiatan yang menyokong kegiatan pemerintah.
"Sekitar 81 persennya kami tempatkan di pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan pemerintah. Artinya ada 81 persen yang digunakan untuk menggerakkan roda-roda pemerintah," ujar Agus. (*)
BPJS-TK investasikan dana kelola Rp73 triliun untuk infrastruktur
Rabu, 21 Maret 2018 16:05 WIB