Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter
Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), Profesor Dr dr Mohamad Hasan
Machfoed Sp S (K) MS, mengatakan, saat ini serangan stroke mulai
cenderung dialami orang yang lebih muda.
"Dulu orang terkena stroke di usia 55, 65, sekarang usia 44 tahun sudah terkena stroke," kata Machfoed, di Jakarta, Rabu.
Dia
menerangkan perubahan usia orang yang terkena serangan stroke menjadi
lebih muda dipengaruhi oleh perubahan pola hidup masyarakat, yang juga
merupakan penyebab meningkatnya kasus penyakit tidak menular dewasa ini.
"Akibat
perubahan pola hidup, stres, pola makan tidak teratur, banyak makan
makanan siap saji, dan sebagainya, kurang aktivitas fisik," kata dia.
Sebagai
contoh penyintas stroke berinisial BS yang saat ini berusia 77 tahun
mengalami serangan stroke iskemik pertamanya pada usia 46 tahun dan
berulang hingga 12 kali.
Sementara penyintas stroke yang lain,
MA, yang merupakan penderita stroke hemoragik atau stroke berdarah,
telah mengalami serangan stroke dengan pecahnya pembuluh darah di otak
saat usia 41 tahun.
Kasus serangan stroke termuda dialami oleh
salah seorang pasien di RS dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, yang berusia
21 tahun dengan kondisi lumpuh separuh tubuh.
Penyakit stroke
bisa mengakibatkan kelumpuhan permanen atau kematian bagi penderitanya.
Stroke yang dialami orang muda menghambat produktivitas bagi dirinya dan
bahkan membuat anggota keluarga juga menjadi tidak produktif karena
harus mengurus keluarga yang sakit.
Bahkan, stroke juga
menimbulkan stres bagi pasien akibat penyakit yang dideritanya dan stres
bagi anggota keluarga yang mengurusnya. (*)
Stroke Mulai Cenderung Dialami Orang Muda
Kamis, 26 Oktober 2017 9:29 WIB