Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)
segera mencairan honor, akomodasi, dan peralatan bagi atlet-atlet
pemusatan pelatihan nasional, termasuk atlet tolak peluru Eki Febri
Ekawati, menyusul perubahan aturan internal kementerian.
"Kami akui dalam beberapa bulan terakhir ada persoalan terkait
honor, peralatan, akomodasi, dan biaya uji coba. Keterlambatan pencairan
itu karena anggaran Kemenpora baru cair sepenuhnya pada April 2017,"
kata Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di
Jakarta, Kamis.
Selain karena pencairan anggaran Kemenpora pada April, Gatot
melanjutkan, keterlambatan pembayaran honor, akomodasi, dan peralatan
atlet juga dilatarbelakangi aturan keuangan pemerintah yang berubah.
"Kami terlalu berhati-hati sehingga berdampak pada keterlambatan," ujarnya.
Kemenpora juga menyadari ketidakberhasilan kontingen Indonesia
untuk mencapai target 55 medali emas dalam SEA Games 2017 juga
dipengaruhi kendala anggaran itu baik secara teknis maupun nonteknis.
"Kami atas nama Kemenpora menyampaikan apresiasi atas prestasi
medali emas yang telah diraih Eki. Kami juga mohon maaf atas kejadian
yang bersangkutan belum menerima dana akomodasi. Kami harus
berterimakasih pada Eki dan bukannya menelantarkan," ujar Gatot.
Sebelumnya, atlet tolak peluru putri Indonesia Eki Febri Ekawati
mengunggah pesan dalam akun media jejaring sosial miliknya terkait
keterlambatan pembayaran akomodasi sejak Januari 2017.
"Saya atlet peraih emas SEA Games 2017. Uang akomodasi (makan,
penginapan, dll) belum juga dibayar dari bulan Januari-Agustus. Padahal
SEA Games sudah hampir selesai. Bagaimana mau maju? Birokrasi dan sistem
olahraga di Indonesia yang ribet!," ujarnya.
Eki juga berharap pemerintah menaruh perhatian terhadap kegagalan
Kontingen Merah-Putih dalam pesta multi cabang olahraga ASEAN ke-29 itu.
Pada perlombaan atletik SEA Games 2017, Jumat (25/8) malam, Eki
meraih medali emas nomor tolak peluru putri cabang atletik SEA Games
ke-29 dengan catatan jarak lemparan peluru sejauh 15,39 meter.
Medali emas itu merupakan buah kesabaran Eki Febri Ekawati untuk terus disiplin berlatih selama 10 tahun.
"Saya ingat pelatih bulu tangkis Christian Hadinata pernah
mengatakan kepada saya bahwa dia butuh 10 tahun untuk berlatih sebelum
menjuarai All England. Tahun ini tepat 10 tahun saya sebagai atlet tolak
peluru," kata Eki selepas upacara medali emas. (*)
Kemenpora Segera Atasi Keterlambatan Akomodasi Atlet Pelatnas
Kamis, 31 Agustus 2017 15:20 WIB