Samarinda (ANTARA Kaltim)- Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim, Eli Kusnaeli mengatakan banyak permasalahan yang dihadapi para remaja saat ini, sehingga remaja harus membentengi dirinya sendiri.
"Tidak ada orang lain yang bisa membantu kalau remaja tidak berniat dan berusaha melindungi dirinya sendiri dari pengaruh-pengaruh negatif seperti seks pra nikah, Napza dan penularan HIV/AIDS," katanya pada peringatan Hari Remaja Internasional di Samarinda, Sabtu (12/8).
Ia mengatakan peringatan Hari Remaja Internasional yang diperingati setiap 12 Agustus adalah momentum mengingatkan kepada semua bahwa remaja sebagai generasi bangsa jangan sampai terjerumus hal-hal negatif yang berimbas pada moral dan prilaku.
Menurutnya guna merspon permasalahan yang dihadapi para remaja , maka pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui program dan kegiatan di masing-masing instansi, termasuk BKKBN Kaltim bersama pengelola KB kabupaten/kota bersinergi menggalakkan program Genre (Generasi Berencana).
"Tujuan dari program Genre untuk mempersiapkan kemapanan berkeluarga bagi remaja, dikala mereka sudah berkeluarga akan melahirkan keturunan yang sahat dan berkualitas," katanya.
Eli mengungkapkan berdasarkan data jumlah remaja (usia 10-24 tahun) di Provinsi Kaltim sebanyak 639.440 jiwa yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Usia remaja sangat rentan terhadap permasalahan yang ada, oleh karena itu harus mampu membentengi dirinya sendiri, terutama peran keluarga dalam menciptakan ketahanan keluarga.
Asisten bidang pemerintahan dan kesjahteraan Sekprov Kaltim, Meiliana mengatakan pemerintah Provinsi Kaltim sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan BKKBN Kaltim dalam memperingati Hari Remaja Internasional.
"Pemerintah Provinsi Kaltim bersama BKKBN Kaltim serta BNNP Kaltim akan melakukan raodshow ke beberapa universitas dan sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan agar para remaja berbuat positif , tidak melakukan seks bebas, nikah dini dan pengguna Narkoba," katanya.
Lanjut Meiliana berdasarkan penelitian bahwa remaja wanita usia 15-25 tahun pernah melakukan hubungan seks pra nikah, 1 persen pada wanita dan 6 persen pada laki-laki.
Kemudian masalah Narkoba Provinsi Kaltim peringkat tiga nasional dalam peredaran Narkoba dengan revalensi sekitar 2,32 persen atau setara 63,879 jiwa tersebar di kabupaten/ kota.
Sedangkan kasus HIV/AIDS sebanyak 26.483 kasus, 45,9 persen di antaranya adalah kelompok usia 20-29 tahun.
"Jadi peringatan Hari Remaja Internasional adalah momentum menjadikan para remaja sebagai agen perubahan, remaja mampu berprilaku positif , mampu mensosialisasikan program Genre serta terhindar dari pengaruh Narkoba," ujar Meiliana.
Sementara itu peringatan Hari Remaja Internasional tersebut di hadiri dua ratusan peserta yang tergabung dalam Pusat Informasi Konseling (PIK) dari perguruan tinggi dan sekolah, organisasi kepemudaan, forum anak, forum Genre dan penggiat pemberantas Narkoba.
Pada Peringatan itu juga digelar berbagai kegiatan di antaranya talkshow, lomba kompetisi video, Genre Got Talent dan statement organisasi kepemudaan.(*)
BKKBN Kaltim: Remaja Harus Membentengi Diri Sendiri
Minggu, 13 Agustus 2017 1:53 WIB