Makkah (ANTARA News) - Jamaah haji gelombang pertama yang telah mendarat
di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Kamis,
berjumlah 10.966 orang.
Kepala Daker Airport Madinah Nurul Badruttamam menyebutkan, data
tersebut merupakan jumlah kedatangan jamaah mulai Selasa (9/8) hingga
Kamis pukul 08.00 waktu Arab Saudi.
Para jamaah itu diterbangkan dalam 27 kelompok terbang dengan didampingi
total 135 orang petugas kloter, dengan menggunakan Garuda Indonesia dan
Saudi Arabia Airlines.
Jamaah gelombang pertama ini akan berada di Madinah selama lebih kurang
sembilan hari untuk menunaikan ibadah Arbain --shalat wajib 40 rakaat
tanpa putus di Masjid Nabawi-- sebelum kemudian menuju Makkah untuk
menjalani prosesi haji.
Sementara itu dalam pernyataan terpisah Direktur Pelayanan Haji Luar
Negeri Sri Ilham Lubis menjelaskan paling tidak ada tiga hal yang
dilakukan jamaah haji saat mendarat di bandara.
Pertama proses imigrasi dan pengecekan visa, di mana jamaah harus
melakukan pengecekan sidik jari. Kedua, keluar melalui pintu
pemeriksaan, seluruh barang bawaan masuk pemindai. Ketiga, menuju ruang
tunggu dan selanjutnya berangkat ke pemondokan dengan bus.
Menurutnya proses tersebut memakan waktu sekitar dua jam.
"Selama
perjalanan menuju hotel, dokumen paspor jamaah haji dikumpulkan oleh
petugas dan disimpan. Hal ini dilakukan guna menjaga keamanan dokumen
jamaah selama di Saudi" katanya.
Pemeriksaan terhadap barang bawaan jamaah merupakan bagian tak
terpisahkan dari proses imigrasi oleh petugas Arab Saudi. Agar proses
lancar jamaah diimbau memastikan kelengkapan dokumen seperti paspor dan
visa serta tidak membawa barang yang dilarang oleh Pemerintah Arab
Saudi, seperti obat-obatan atau rokok secara berlebihan. (*)
10.966 Calhaj Indonesia Telah Tiba di Madinah
Kamis, 11 Agustus 2016 13:37 WIB