Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik
Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Mistam mengingatkan perlunya direksi
baru RRI membuat terobosan dalam upaya meningkatkan pelayanan publik
serta dalam menghadapi permasalahan internal.
"Di samping itu, mau belajar dan tidak malu bertanya serta
mengedepankan sikap yang kooperatif dan akomodatif merupakan sebagian
kunci sukses dalam pelaksanaan tugas," kata Mistam di Jakarta, Jumat.
Ketua Dewan Pengawas RRI mengemukakan hal itu dalam sambutan pada
pelantikan dan serah terima jabatan Dewan Direksi LPP RRI periode
2016-2021.
Acara yang disiarkan langsung RRI itu antara lain dihadiri Dirjen
Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo Rosarita Niken
Widiastuti, Dewan Pengawas dan Direksi LPP TVRI, dan Direksi Lembaga
Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA.
Adapun Direksi RRI yang dilantik adalah Mohammad Rohanuddin sebagai
Direktur Utama, Soleman Yusuf sebagai Direktur Program dan Produksi,
dan Richard Poyk selaku Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha.
Selain itu Rahadian Gingging dilantik sebagai Direktur Teknologi
Media Baru, Nurhanuddin Ar sebagai Direktur SDM dan Umum, dan Hari
Sudaryanto selaku Direktur Keuangan.
Ketua Dewan Pengawas RRI lebih lanjut mengharapkan direksi baru RRI
meningkatkan profesionalisme serta segera melakukan aksi yang terkait
peningkatan kinerja, disertai koordinasi, sinergi, dan komunikasi yang
kuat, baik ke lingkungan internal maupun eksternal.
Namun ia merasa yakin Direksi RRI periode 2016-2021 tidak
memerlukan waktu lama untuk beradaptasi karena sudah memiliki modal
pengetahuan dan pengalaman memimpin sejumlah stasiun RRI di daerah dan
pusat, serta mempunyai modal sosial dan jejaring yang luas.
"Namun tentu saja masih diperlukan kiat-kiat khusus untuk
menjalankan tugas sebagai Dewan Direksi," kata Mistam yang didampingi
para anggota Dewan Pengawas RRI itu.
Ia juga mengingatkan perlunya RRI merepresentasikan kehadiran
negara serta mengambil peranan penting pada perhelatan akbar
"Asia-Pacific Broadcasting Union General Assembly Conference" dan "World
Broadcasting Union" (WBU) pada Oktober 2016 di Bali. (*)
Direksi Baru RRI harus Buat Teroboson
Jumat, 22 Juli 2016 22:05 WIB