Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) memadukan program vaksinasi inovatif dengan gerakan 3M Plus sebagai strategi utama menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut.
"Pengendalian Dengue tidak bisa mengandalkan satu intervensi saja, sehingga kami melihat dampak nyata ketika berbagai upaya dijalankan secara bersamaan mulai dari 3M Plus hingga vaksinasi," ujar Kepala Dinkes Jaya Mualimin di Samarinda, Sabtu.
Jaya mengungkapkan pendekatan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan pemerintah provinsi dalam menangani penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu.
Menurutnya, pemerintah daerah telah secara konsisten memperkuat gerakan Menutup, Menguras, dan Mendaur ulang (3M) Plus sebagai fondasi pencegahan paling dasar yang wajib dilakukan masyarakat menghadapi DBD.
Upaya konvensional tersebut, lanjutnya, kini diperkuat dengan penerapan inovasi medis berupa vaksinasi yang difokuskan secara khusus pada wilayah dengan risiko penularan tinggi.
Ia mengatakan penerapan teknologi kesehatan terbaru ini menjadi pelengkap krusial bagi metode pencegahan tradisional yang sudah lama dikenal oleh masyarakat luas.
Baca juga: Warga Kaltim perlu rutin berantas sarang nyamuk, cegah DBD
Kombinasi strategi komprehensif ini, menurutnya, terbukti efektif menurunkan jumlah pasien yang harus menjalani rawat inap di berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Kaltim.
Jaya menunjukkan fakta di lapangan bahwa kelompok anak yang telah mendapatkan perlindungan vaksin cenderung jauh lebih jarang terpapar risiko berat dibandingkan mereka yang belum divaksin.
Fenomena penurunan kasus ini, kata dia, menjadi bukti otentik bahwa sinergi antara kebiasaan baik masyarakat dan intervensi medis modern mampu menciptakan perlindungan ganda yang optimal.
Ia mengatakan intervensi yang bersifat promotif dan preventif ini dijalankan beriringan dengan langkah edukatif yang menyasar berbagai lapisan, mulai dari sekolah hingga kelompok rukun tetangga.
"Keberhasilan model penanganan terpadu ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat setempat secara berkelanjutan dari ancaman wabah musiman," ucap Jaya.
Data terakhir 2025 menunjukkan jumlah kasus DBD di Kaltim sebesar 3.647 orang, dengan kematian 11 orang. Dari jumlah kasus tersebut tak ditemukan insiden DBD terhadap anak yang telah diberi vaksin Dengue.
Baca juga: Dinkes: Lima daerah Kaltim waspada kasus DBD
